Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendag Fasilitasi Ekspor Produk UKM Binaan di Surabaya Senilai USD 226,6 Ribu

Dukungan Kementerian Perdagangan melalui Export Center Surabaya membantu pelaku usaha dalam menyelesaikan proses ekspor, seperti pengiriman barang.

Editor: Content Writer
zoom-in Kemendag Fasilitasi Ekspor Produk UKM Binaan di Surabaya Senilai USD 226,6 Ribu
Istimewa
Dukungan Kementerian Perdagangan melalui Export Center Surabaya membantu pelaku usaha dalam menyelesaikan proses ekspor, mulai dari pengembangan produk, penyelesaian dokumen ekspor, proses pengiriman barang, bahkan hingga tata cara pembayaran ekspor. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perdagangan memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar global. Melalui Export Center Surabaya, Kemendag berhasil mengantarkan tiga pelaku UKM binaan melakukan ekspor perdana dengan nilai total sebesar USD 226,6 ribu pada Selasa, (26/2), di Surabaya, Jawa Timur.

Ketiga pelaku UKM tersebut yaitu PT Maida Fortuna Laut, PT Indo Panen Sejahtera, dan PT Surya Citra Inti Makmur. PT Maida Fortuna Laut melakukan ekspor produk ikan tuna beku senilai USD 71,6 ribu ke Vietnam. Sementara PT Indo Panen Sejahtera melakukan penetrasi pasar produk porang ke Tiongkok senilai USD 126,6 ribu. Sedangkan PT Surya Citra Inti Makmur mengirimkan produk briket kayu ke Taiwan senilai USD 28,4 ribu.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyampaikan, program pembinaan pelaku usaha yang dilakukan sebelumnya oleh Export Center Surabaya telah membuahkan hasil. Ini terlihat dari kegiatan pelepasan ekspor yang telah dilaksanakan pada awal 2024.

Baca juga: Kemendag Terus Monitor Migrasi Sistem TikTok ke Tokopedia yang Sudah Berjalan 75 Persen

"Berbagai upaya, termasuk pelayanan ekspor oleh Export Center Surabaya merupakan bentuk komitmen dan keseriusan pemerintah untuk mendorong pelaku usaha, khususnya UKM dalam menembus pasar global," ujar Didi dalam kesempatan terpisah.

Didi melanjutkan, saat ini pelaku usaha perlu melakukan diversifikasi produk dan negara tujuan ekspor. "Hal ini diperlukan karena beberapa negara maju tengah mengalami perlambatan ekonomi, bahkan telah memasuki resesi," imbuhnya.

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Arief Wibisono saat memimpin pelepasan ekspor mengungkapkan, saat ini pemerintah telah membentuk satuan tugas peningkatan ekspor. Dalam satgas tersebut, Kementerian Perdagangan melibatkan Export Center Surabaya sebagai salah satu pionir dalam melakukan peningkatan ekspor nasional.

“Peningkatan ekspor nasional dapat dilakukan dengan adanya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, baik pusat dan daerah, dengan para pelaku usaha dan asosiasi. Salah satunya tercermin dari pendampingan ekspor yang dilakukan Export Center Surabaya,” tambah Arief.

Baca juga: Soal Izin Impor Sapi Bakalan, Pakar Minta Kemendag Utamakan Peternak Sapi Lokal

Berita Rekomendasi

Sementara, perwakilan PT Maida Fortuna Laut menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Perdagangan melalui Export Center Surabaya sehingga dapat menyelesaikan proses ekspor.

Menurut UKM yang baru berdiri selama dua tahun tersebut, Export Center Surabaya mampu mendukung perusahaan hingga berhasil melakukan ekspor beberapa kali. Dukungan tersebut diwujudkan dengan beragam cara, seperti pengembangan produk, penyelesaian dokumen ekspor, proses pengiriman barang, hingga tata cara pembayaran ekspor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas