Fasilitas Kian Memadai, DKI Dorong Sepeda Jadi Alat Transportasi Perkotaan
Olahraga merupakan aktivitas yang disarankan selama pandemi COVID-19. Bersepeda, salah satunya.
Editor: Content Writer
“Bahkan, jalur sepeda menjadi salah satu komponen perencanaan Penataan Kawasan Stasiun Tahap II. Kami akan mengintegrasikannya dengan jalur sepeda eksisting, sehingga mengoptimalkan fungsi sepeda sebagai pilihan first mile dan last mile penggunaan angkutan umum massal,” ucapnya.
Syafrin menyampaikan, pihaknya turut berkolaborasi dengan The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) dalam penyediaan jalur dan kawasan khusus sepeda di DKI Jakarta. “Dengan kolaborasi ini, kami mengadakan workshop untuk penjaringan isu tentang lokasi dan perspektif penyediaan jalur sepeda dari para pemangku kepentingan, diskusi internal, serta pertukaran data tentang volume pesepeda dalam kawasan khusus pesepeda,” pungkasnya.
Manajer Komunikasi ITDP, Fani Rachmita, mengatakan, fasilitas untuk pesepeda yang dimiliki Jakarta saat ini sudah sangat baik. Tantangan ke depan justru muncul setelah pandemi COVID-19 berakhir, seperti menjaga warga tetap menggunakan transportasi umum dan sepeda.
"Tentunya, kebutuhan yang sangat besar ini harus dibarengi dengan peningkatan infrastruktur yang selaras, seperti peningkatan infrastruktur jalur sepeda dengan menambah proteksi, menambah rute jalur sepeda, dan menyediakan parkir sepeda di tempat umum," ungkap dia.
"Ini tentang bagaimana masyarakat nanti setelah pandemi bisa tetap menggunakan angkutan umum atau moda yang ramah lingkungan. Karena, kita tidak mau Jakarta kembali macet dan terjadi polusi udara," tambahnya.
Data ITDP menunjukkan, jumlah pengguna sepeda di Jakarta mulai Oktober 2019 atau saat awal jalur sepeda dioptimalkan hingga Juni 2020, mengalami peningkatan 10 kali lipat atau 1.000 persen. Pengamatan dilakukan pada hari kerja di jam sibuk yakni pukul 06.30 - 08.00 WIB.
Pengamatan tersebut dilakukan di beberapa titik, yaitu Sudirman-Thamrin, Dukuh Atas, Gelora Bung Karno, dan Sarinah. Di segmen Dukuh Atas dari Selatan ke Utara (Bundaran Senayan menuju Bundaran HI) pada jam sibuk pagi, peningkatannya lebih dari 1.000 persen atau dari 21 pesepeda menjadi 235 pesepeda.
Peningkatan juga terjadi di segmen Gelora Bung Karno (arah Selatan ke Utara), tercatat dari 129 pesepeda menjadi 249 pesepeda atau peningkatan sebesar 93 persen. "Momen pandemi COVID-19 dan PSBB bisa menjadi faktor pendukung utama dalam mendorong lebih banyak lagi warga Jakarta yang beraktivitas menggunakan sepeda," tuturnya.