Airlangga Dorong Sektor Swasta untuk Optimistis dan Kembali Berinvestasi
Selama ini Airlangga masih melihat jika sektor swasta masih wait and see dalam melakukan investasinya.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Tren pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang membaik dan terus mengarah positif seharusnya membuat sektor swasta juga optimistis. Ini menjadi perhatian bagi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Jakarta Food Security Summit-5 yang gelar Kadin.
"Dari segi ekonomi kita lihat pertumbuhan masuk tren positif dari minus 5,32 persen menjadi minus 3,49 persen di kuartal III. Kuartal III ini pemicunya sektor (belanja) pemerintah yang tumbuh 9,5 persen," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.
Berdasarkan data tersebut, Airlangga sangat berharap agar sektor swasta benar-benar bergerak kembali. Mereka harus berani menggelontorkan uangnya untuk melakukan investasi.
Selama ini Airlangga masih melihat jika sektor swasta masih wait and see dalam melakukan investasinya. Hal itu adalah dampak dari pandemi virus Covid-19. Namun di tengah perbaikan ekonomi yang dilakukan pemerintah, ia berharap swasta kembali berinvestasi. "Tentu kita menunggu dari sektor swasta dalam bentuk investasi," kata Airlangga.
Dalam dua kuartal terakhir 2020, terlihat jelas sektor swasta memang menurun drastis. Ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada dua kuartal tersebut mengalami pertumbuhan negatif. Pada kuartal sempat minus 5,32 persen dan kuartal ketiga sempat minus 3,49 persen.
"Saya berharap kalau investasi (sektor swasta) meningkat, maka kuartal IV mungkin bisa membaik," tambah Airlangga.
Adanya perbaikan pertumbuhan ekonomi dari kuartal kedua ke kuartal ketiga seharusnya menjadi momen yang membawa optimisme dan angin segar bagi kalangan pengusaha swasta, lantaran kondisi ekonomi Indonesia terus mengalami perbaikan yang signifikan.
Untuk itu pemerintah akan terus mendorong sektor swasta dengan berbagai stimulus yang sudah dibuat oleh pemerintah dalam program PEN (Penanganan Ekonomi Nasional). Termasuk bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat.
"Tentu kita menunggu dari sektor swasta dalam bentuk investasi, sehingga kalau dalam bentuk investasi meningkat, maka kita yakin bahwa di kuartal IV akan lebih baik," ungkap Airlangga.
Pada 2021, berbagai lembaga sudah menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada zona positif. Pemerintah sendiri membidik pertumbuhan ekonomi sebesar (positif) 5 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021.
Ini membuktikan jika ketahanan ekonomi nasional cukup baik yang selanjutnya diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan dan optimisme sektor swasta untuk kembali berinvestasi.