Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Upaya Pemprov DKI Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi di Jakarta Melalui Industri MICE

Lokasi yang strategis dan memiliki aksesibilitas, membuat Jakarta memiliki potensi besar di bidang pariwisata lewat pergelaran MICE.

Editor: Content Writer
zoom-in Upaya Pemprov DKI Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi di Jakarta Melalui Industri MICE
Dok. Pemprov DKI Jakarta
Mapping Monas peringatan HUT ke-78 RI yang menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri. 

Disparekraf melalui Pusat Pelatihan Profesi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (P4Ekraf) juga bertugas menyusun berbagai pelatihan profesi kepariwisataan, termasuk MICE. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja, pengembangan keahlian khusus, dan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja berkualitas.

Disparekraf memiliki pula bidang Industri Pariwisata yang bertugas melakukan monitoring dan evaluasi industri MICE di Jakarta. Evaluasi yang baik akan membantu dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan acara MICE pada masa mendatang. 

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Pemprov DKI Tunjukkan Komitmen Jaga Netralitas ASN

Mekanisme monitoring dan evaluasi yang terkait dengan keberhasilan penyelenggaraan acara MICE di Jakarta, termasuk pengukuran dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dihasilkan oleh industri MICE. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengukur dampak ekonomi, selain mengembangkan sistem pemantauan yang memungkinkan pengukuran dampak ekonomi dari penyelenggaraan acara MICE di Jakarta, seperti kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), penciptaan lapangan kerja, serta pertumbuhan sektor terkait. 

Pengukuran Dampak Sosial mengevaluasi dampak sosial yang dihasilkan oleh industri MICE, termasuk pengaruhnya terhadap masyarakat lokal, pengembangan sumber daya manusia, dan promosi budaya lokal. Sedangkan Pengukuran Dampak Lingkungan menyusun indikator dan sistem pemantauan, untuk mengukur dampak lingkungan yang dihasilkan penyelenggaraan acara MICE, termasuk konsumsi energi, pengelolaan limbah, serta praktik ramah lingkungan.

“Disparekraf juga terbuka terhadap kerja sama dan kolaborasi dalam pengembangan MICE di Jakarta,” imbuh Andhika.

Tak hanya sektor MICE, Jakarta juga memiliki potensi wisata alam yang bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Wisata alam yang dimaksud ialah gugusan pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 1042 Tahun 2018 tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerah (KSD), kawasan Kepulauan Seribu masuk menjadi pusat konservasi ekologi.

Baca juga: Imbas Fenomena El Nino, Pemprov DKI Bangun Empat Reservoir Komunal di Wilayah Krisis Air Bersih

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menerangkan, pengembangan kawasan Kepulauan Seribu dengan konsep ekonomi biru bisa menarik wisatawan. Dengan konsep ini, pengembangan pariwisata di Kepulauan Seribu tak hanya berfokus pada mencari keuntungan, tapi juga kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Berita Rekomendasi

“Perlu didorong bagaimana supaya pariwisata maritim di Pulau Seribu lebih memperhatikan aspek lingkungan dan berkelanjutan dengan menerapkan prinsip yang tidak merusak alam. Dampak terhadap lingkungan, terutama dari sisi limbah juga perlu diminimalkan,” paparnya.

Menurut Faisal, hal ini perlu dilakukan guna mendorong lima kebijakan ekonomi biru jangka panjang yang telah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada awal 2023. Adapun kelima kebijakan itu adalah penambahan luas kawasan konservasi laut; penangkapan ikan terukur berbasis kuota; pengembangan budi daya laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan; pengelolaan dan pengawasan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; serta pengelolaan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.(*)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas