Bahaya Stunting pada Anak dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Inilah bahaya Stunting untuk anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kondisi anak ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Arif Fajar Nasucha
Dikutip dari nestlehealthscience.co.id, pengaruh stunting terlihat pada kemampuan kognitif pada anak.
Dalam perkembangannya, anak cenderung sulit mengingat, menyelesaikan masalah, dan tersendat.
Semua itu terjadi dalam aktivitas yang melibatkan kegiatan mental atau otak.
Pertumbuhan kognitif yang lambat di kemudian hari bisa menyebabkan anak mengalami penurunan fungsi intelektual.
Termasuk kesulitan memproses informasi serta susah berkomunikasi.
2. Dampak Jangka Panjang
Baca juga: Harga Telur Melonjak, DPR: UMKM Bisa Terdampak, Ganggu Upaya Turunkan Angka Stunting
- Prestasi belajar anak saat sekolah tidak optimal
Pertumbuhan otak yang terganggu, menyebabkan prestasi belajar anak tidak optimal.
Anak-anak dengan stunting memiliki peringkat rata-rata yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan anak-anak dengan tinggi normal.
Selain itu, anak-anak dengan stunting yang parah memiliki peringkat rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak dengan tinggi badan normal.
Penelitian lain juga menunjukkan, anak yang berperawakan pendek memiliki fokus dan tingkat konsentrasi yang lebih rendah sehingga bisa memengaruhi prestasinya di sekolah.
- Produktivitas kerja rendah
Stunting juga berdampak terhadap produktivitas dan performa kerja ketika anak menjadi dewasa.
Ditemukan, orang dewasa dengan tubuh pendek memiliki performa dan produktivitas kerja yang lebih rendah.
Hal ini kemudian menyebabkan penghasilan ekonomi mereka lebih rendah.
Pernyataan ini sesuai dengan keterangan Dokter Ova ketika menjelaskan Stunting.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia