Beginilah Cara Mengintip Bakat Anak dari Sidik Jarinya
Tanpa disadari orangtua, mendeteksi bakat dan potensi positif anak dapat dideteksi lewat sidik jari. Caranya?
Editor: Agung Budi Santoso
ASJ juga dapat memberikan arahan bagi orang tua dalam menentukan pola pengasuhan yang tepat, serta mendeteksi sampai sejauh mana daya tahan seorang anak terhadap stres. Hebatnya lagi, ASJ bersifat obyektif tanpa dipengaruhi unsur kondisi fisik (sehat atau sakit) dan unsur psikologis (sedih, senang, stres). Jadi, bersifat apa adanya dan tanpa rekayasa.
ASJ juga membantu mengembangkan potensi kepribadian si kecil untuk dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan siapa pun dan dalam kondisi apa pun.
Di samping itu, orang tua juga bisa menemukan potensi kekurangan atau kelemahan pada anak, sehingga dapat ditentukan solusi yang baik supaya anak tetap bisa berprestasi dan produktif. Setelah mengikuti analisa sidik jari ini, orang tua bisa merumuskan cita-cita anak yang sesuai dengan potensi kecerdasan alamiah anak.
Kenali gaya Belajar Anak
Melalui ASJ, banyak hal yang bisa dibaca orang tua, salah satunya mengenali dan menerapkan gaya belajar yang tepat bagi anak. Ada tiga model gaya belajar, yaitu:
Visual
Anak dengan gaya belajar ini cenderung lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah informasi melalui indera penglihatan. Anak-anak ini sering disebut memiliki mata yang tajam. Mereka lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar. Tak perlu heran jika mereka mudah menghafal tempat dan lokasi, lebih suka membaca, melihat gambar, grafik, tabel, angka, bentuk dan pemandangan. Anak-anak visual ini lebih suka seni lukis, pahat dan gambar ketimbang seni musik dan tari.
Auditory
Cenderung lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah informasi melalui indera pendengaran. Anak dengan gaya belajar ini sering disebut memiliki telinga yang tajam. Anak auditory bisa belajar lebih cepat jika berada dalam forum interaksi kelompok atau diskusi verbal.
Ia bisa menyimak dengan cermat apa saja yang dikatakan orang lain sampai ke hal-hal kecil. Anak-anak seperti ini biasanya lebih mudah dan lebih cepat menghafal dengan cara membaca dengan menyuarakan teks atau mendengarkan melalui audio. Sebaliknya, informasi tertulis mempunyai makna yang minim bagi mereka.
Kinestetik
Cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui gerakan tubuh atau gerakan tangan. Tak heran jika anak kinestetik sering dianggap sebagai tidak bisa diam, pengganggu, usil dan nakal.
Anak tipe kinestetik lebih mudah belajar melalui praktik langsung atau dengan peraga. Umumnya, mereka unggul dalam pelajaran olahraga atau keterampilan tangan. Anak-anak kinestetik sebaiknya bersekolah di sekolah dengan sistem pembelajaran active learning, di mana siswa dilibatkan dalam proses belajar agar kemampuannya berkembang optimal.
Baca artikel menarik lainnya
- Parkour, Strategi Mundur Untuk Menang 34 menit lalu
- Sean Dan Regina Kompak Berbusana Brokat dan Aksen Silver 12 jam lalu
- Badan Agnes Monica Hanya 'Dibaluti' Manik-Manik 12 jam lalu
- Pakai Lampu Teduh dan Tidur Jadi Nyenyak Sabtu, 7 Juli 2012
- Sederhana Bahannya, Rasa Tofu Goreng Tumis Taosi Sedap Sabtu, 7 Juli 2012
- Jangan Anggap Remeh Serangan Gejala Sakit Seperti Ini