Label Fashion Major Minor Mencuri Perhatian di Pembukaan JFW 2014
Ini keberhasilan label fashion Major Minor saat pembukaan Jakarta Fashion Week 2014.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Major Minor menjadi salah satu label yang turut meramaikan hari pertama Jakarta Fashion Week 2014, Sabtu (19/10/2013).
Di panggung yang sama setahun silam, Major Minor menampilkan koleksi yang akhirnya berakhir di rak-rak display Harvey Nichols, salah satu department store kelas atas di London, Inggris.
Busana musim semi dan panas 2013 yang didominasi siluet minimalis dalam palet biru dan kuning, bergaya urban berhasil merebut hati para buyer Harvey Nichols, termasuk buyer dari Isetan Singapura.
Keberhasilan Major Minor, yang diawaki desainer senior Ari Seputra dan dua desainer muda Ambar Pratiwi dan Inneke Margarethe, tak lepas dari keikutsertaan mereka dalam program Indonesia Fashion Forward (IFF).
IFF adalah program inkubasi untuk menyiapkan desainer lokal masuk ke pasar internasional yang diusung oleh JFW, British Council, dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam program ini, para desainer mendapatkan pelatihan dan konsultasi bisnis fashion dari Centre for Fashion Enterprise (CFE) London.
Secara desain dan modul bisnis, Major Minor saat itu sudah dianggap siap oleh para buyer. Koleksi musim semi dan panas 2013 ludes terjual di London, Harvey Nichols lanjut memesan koleksi musim gugur dan dingin 2013 yang saat ini tengah dipasarkan di sana.
Di JFW 2014, Major Minor menyuguhkan busana koleksi musim semi dan panas 2014 yang terinspirasi dari keindahan hutan hujan tropis.
Variasi dress satin berpotongan minimalis bercorak floral dalam palet alam seperti hijau, kuning dan coklat, berikut dress putih asimetris mewarnai koleksi Major Minor kali ini.
Tampil pula, pilihan dress, masih berpotonga simpel, dengan corak-corak abstrak yang bernuansa tribal dalam palet warna yang dingin seperti biru dan abu-abu. Corak tersebut didesain sendiri lalu dicetak dengan teknik digital printing.
Busana dipresentasikan dengan aksesori unik seperti kacamata, kalung, dan mahkota yang semuanya terbuat dari bahan daur ulang.
Mampukah koleksi Major Minor yang satu ini kembali memenangkan hati buyer Harvey Nichols atau buyer dari department store internasional terkemuka lainnya?