Kompetisi Desain Batik ala Carrefour, Terpilih 10 Finalis dari Total 130 Peserta
Carrefour akhirnya menjaring 10 finalis dari total 30 peserta Kompetisi Desain Batik Carrefour.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ritel Carrefour berkomitmen turut menjaga batik sebagai warisan budaya tanah air. Salah satunya dengan menyelenggarakan Kompetisi Desain Batik Carrefour.
Mengusung tema "Ceritakan Kisah di Balik Batikmu" yaitu kompetisi terbuka yang bertujuan untuk menarik minat, bakat, seni grafis dan desain fashion.
Kompetisi ini digelar melalui aplikasi Facebook Fanpage Carrefour Indonesia. Para peserta mulai
mengirimkan hasil karyanya sejak 5 September 2013 dan berakhir pada tanggal 5 November 2013. Terpilih sebanyak 10 finalis dari total 130 peserta.
Grand final bertempat di Sky Lounge Hotel BEST WESTERN Grand Palace Kemayoran. Penjurian dilakukan oleh Iwet Ramadhan (emerhati batik), dan perwakilan dari PT. Trans Retail Indonesia, yaitu Herni Dian (HR Director ), Henryco Sinurat (Customer Research General Manager ), Rudy Suwandy (Marketing Project Manager ), Indira Manappo (Marketing and Communications Manager).
Kemudian Satria Hamid (Head of Public Affairs ), Dewi Ichtiarianti (Head Of Internal
Communications), Suryo Agung (Signage and Project Manager ) serta Muhammad Fathir
(Decoration Specialist ).
"Program ini menyajikan desain batik asli Indonesia yang mampu menggambarkan nilai-nilai Carrefour (Kemauan, Kemampuan dan Kepercayaan), serta keunikan batik tradisional," kata Hendrik Ardianto selaku Head of External Communications & CSR PT. Trans Retail Indonesia di Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Sebagai perusahaan ritel yang merupakan satu-satunya peritel 100% milik Indonesia tentunya sangat mendukung acara kompetisi batik ini. Apalagi batik merupakan Budaya Tak-benda Warisan Manusia ( Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) yang telah resmi diakui oleh UNESCO.
Iwet Ramadhan sebagai pemerhati batik menyatakan cara yang dilakukan Carrefour adalah tepat dalam rangka melestarikan budaya terutama batik, selain itu juga cara paling tepat untuk melestarikan budaya adalah dengan mencari tahu apa budaya tersebut.
Dalam kompetisi ini terlibat beberapa peserta muda berbakat yang menunjukkan potensi di
bidang membatik.
Tentunya Carrefour berharap kompetisi ini akan memperkaya corak-corak dari
batik yang sudah ada, bahkan lebih berkualitas dan inovatif, sehingga masyarakat mempunyai
berbagai pilihan dalam menggunakan, memakai dan ikut serta melestarikan batik Indonesia.
Eko Sutriyanto