Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Enam Langkah Membantu Anak yang Benci pada Pelajaran Sekolah Tertentu

Jangan biarkan kebencian anak pada pelajaran tertentu berlarut-larut karena prestasinya akan terus jeblok.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Enam Langkah Membantu Anak yang Benci pada Pelajaran Sekolah Tertentu
educationviews

TRIBUNEWS.COM - Sudah lazim kalau anak-anak menyukai pelajaran tertentu dan membenci pelajaran tertentu pula karena dianggap sulit memahami.

Jika anak takut pada mata pelajaran tertentu, maka bisa ditebak kelanjutannya, yaitu anak akan malas menekuni pelajaran tersebut, bahkan sebisa mungkin menghindarinya. Namun, yang paling dikhawatirkan adalah anak akan merasa tertekan.

Apa yang harus dilakukan orangtua? Selain bekerja sama dengan guru, ada beberapa hal yang perlu orangtua lakukan untuk membantu si buah hati mengatasi ketakutannya terhadap mata pelajaran tertentu:

1. Kenali dan hadapi ketakutan yang dialami anak.

Ada anak yang suka bercerita semua yang ia alami di sekolah, ada yang tidak tidak. Amati perubahan perilaku anak. Anak yang takut pada pelajaran tertentu biasanya cenderung mengalami perasaan-perasaan tak nyaman yang melibatkan kondisi fisik, seperti: sakit perut, tangan basah berkeringat, pusing. Juga masalah psikis, semisal: panik, takut saat bertemu gurunya, menangis, enggan sekolah.

2. Diskusikan dengan anak secara terbuka dan jujur.

Katakan bahwa setiap orang punya rasa takut, tak apa sesekali merasa takut. Tegaskan bahwa rasa takut itu wajar, tetapi pastikan pada anak bahwa ia akan bisa mengatasi rasa takut itu. Pastikan pula padanya bahwa orangtuanya akan membantunya mengatasi hal tersebut.

Berita Rekomendasi

3. Cari tahu seperti apa gaya belajar anak.

Ada anak yang sangat visual, auditori, atau kinestetik. Dampingi anak saat mengerjakan PR atau tugas lainnya, lakukan dengan pendekatan yang kita pahami, pakai cara yang paling sesuai dengan kondisi anak.

4. Selipkan pelajaran yang ditakuti dalam rutinitas sehari-hari.

Bukan dengan menyuruhnya belajar-duduk-baca-latihan soal, tetapi lihat dari aktivitas sehari-hari, pasti banyak hal yang bisa menjadi "laboratorium mini" anak.

Contoh:

- Untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: minta ia menyirami tanaman di halaman, lalu minta ia mencari tahu apa nama tanaman tersebut.

- Untuk pelajaran Bahasa Indonesia: Ajak anak berbelanja ke pasar, minta ia yang mengatakan pada penjual barang apa yang ia hendak beli.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas