Anak Berperilaku Cerdas Tergantung Stimulasi Orangtua Saat Masa Pertumbuhan
Apakah anak akan tumbuh cerdas atau tidak tergantung pada stimulasi dari orangtua saat masa pertumbuhan si buah hati.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DR. Rose Mini, M.Psi, psikolog dan pengajar di Universitas Indonesia, menyatakan, ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor pertama adalah nature atau alami, seperti bentuk badan, usia, dan sebagainya.
Faktor kedua adalah nurture atau pengasuhan, seperti nutrisi, stimulasi, dan pola asuh. "Pengasuhan merupakan proses interaksi total antara orangtua dengan anak, yang bertujuan merawat, mengajarkan sosialisasi serta mengomunikasikan nilai kasih sayang, nilai moral, minat, perilaku dan kepercayaan pada anak," kata Bunda Romi, panggilan akrabnyasaat temu media Siapkan Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini yang diselenggarakan Morinaga akhir pekan lalu..
Pola asuh adalah gaya pengasuhan yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh pilihan orang tua akan menentukan bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak.
"Bentuk stimulasi inilah yang akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kompetensi sosial, emosional dan intelektual anak.
Ia mengingatkan pentingnya orangtua untuk bersikap terbuka dan tidak memaksakan satu model pola asuh yang dominan. Orangtua harus mau menerima masukan dan menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kondisi anak serta perkembangan zaman.
"Cara orang tua menerapkan pola asuh akan berpengaruh terhadap cara pemberian stimulasi kepada anak. Hasil stimulasi tersebut akan membentuk kecerdasan dan pemahamannya akan kondisi diri dan sekelilingnya sehingga anak mampu tumbuh cerdas berperilaku dan berperilaku cerdas, " kata Bunda Romi. (Eko Sutriyanto)