Gaya Militer di Panggung Mode Marc Jacobs
Lantai catwalk diselimuti karpet bulu. Begitu pula tempat duduk para tamunya. Bukan Marc Jacobs namanya bila tampil konvensional.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Segala sesuatunya tampil serba merah muda di panggung peragaan busana persembahan Marc Jacobs, Kamis (11/9/2014). Di tengah catwalk, berdiri sebuah rumah berukuran raksasa, serba merah muda juga, yang menyerupai rumah barbie.
Lantai catwalk diselimuti karpet bulu. Begitu pula tempat duduk para tamunya. Bukan Marc Jacobs namanya bila tampil konvensional.
Masih segar teringat di pikiran kemegahan beberapa panggung peragaan busana Louis Vuitton ketika Marc masih menjabat sebagai direktur kreatif rumah mode Prancis itu. Dari komedi putar, eskalator, hingga elevator asli pernah Marc "boyong" ke pentas Louis Vuitton.
Di peragaan Marc kali ini, semakin terasa tak biasa karena sebuah headphones Beats hitam terpasang di setiap tempat duduk itu. Bukan pajangan, headphones yang digadang-gadang memiliki kejernihan suara tingkat tinggi itu, memang berfungsi. Para tamu dapat menggunakannya selama peragaan berlangsung.
"Ini adalah kali pertamanya saya datang ke sebuah peragaan di mana setiap tamunya disediakan sebuah headphones. Kami seperti memiliki sound system pribadi," ujar J.J. Martin, editor at large majalah Wallpaper, seperti dikutip Tribunnews.com dari Telegraph.co.uk.
Sepertinya Marc ingin memastikan para tamunya mendapatkan pengalaman menyaksikan sebuah peragaan secara seutuhnya, baik visual, yang diwakili busana dan tata panggung, maupun audio, yaitu musik latarnya.
Dengan penampilan yang serba merah muda itu, tak salah jika para penonton berasumsi Marc bakal mempresentasikan koleksi yang ultrafeminin.
Asumsi itu seolah runtuh manakala model pertama melangkah dalam balutan terusan mini hijau lumut bervolume dengan aksen buckle belt. Menyusul, gaun berpotongan sama, namun kali ini dengan model garis leher lurus dan berwarna hijau army.
Semakin lama, busana yang ditampilkan kian terasa maskulin. Berbagai pilihan celana kargo dalam potongan kulot dipadukan dengan blouse bergaya militer lengkap dengan kantong besarnya dan dipercantik detail kancing yang tersusun asimetris.
"Banyak desainer yang mengklaim dirinya menemukan sesuatu yang baru, tapi saya harus mengakui Marc berhasil memberi sesuatu yang baru pada celana kargo," terang Martin.
Aksesori turut menjadi perhatian desainer asal Amerika itu. Selain tote bag kulit, para model juga dilengkapi pilihan tas bernuansa outdoor, seperti ransel dan selempang berbahan nilon,
"Powerful, terasa couture bagi para tentara fashion," komentar Giovanna Battaglia, editor majalah L'Uomo Vogue dan editor majalah W.
Sukses membuat para tamunya terkesima, Marc sekali lagi menyuguhkan sebuah peragaan yang pantas disebut sebagai penutup manis New York Fashion Week koleksi musim semi-panas 2015. (Daniel Ngantung)