Makna Tersembunyi Kala Suami Tak Tuntut Istri Pakai Lingerie Lagi
Pada beberapa pernikahan, kerap terjadi pihak suami masih merasa canggung dan jaga sikap saat bersama sang istri.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Hidup berumahtangga bukanlah perkara mudah bagi sejumlah pasangan. Pada beberapa pernikahan, kerap terjadi pihak suami masih merasa canggung dan jaga sikap saat bersama sang istri.
Tentunya, hal ini bukanlah situasi yang sehat dan hangat dalam sebuah rumahtangga. Pasalnya, banyak pakar konsultan pernikahan mengatakan bahwa pernikahan yang harmonis bisa dicapai ketika suami atau istri bisa menjadi diri sendiri.
Sebenarnya, apa sih patokan yang mencerminkan bahwa suami telah merasa nyaman dalam kehidupan rumahtangga? Simak uraian yang dibeberkan oleh kolumnis asal Amerika Serikat, Aron Traister, berikut ini:
Tetap saling berbagi perhatian meski sedang bertengkar
Pertengkaran dan selisih pendapat dalam pernikahan merupakan hal yang wajar terjadi. Namun, ingat, selama pertengkaran tersebut tidak melukai prinsip dan harga diri, kata Traister, masih merupakan kondisi yang sehat.
“Suatu hari, saya dan istri, mengalami perdebatan yang cukup sengit. Lalu, di tengah argumen tersebut, istri saya mengatakan bahwa kami perlu makan karena waktu sudah menunjukkan saatnya isi perut. Dulu, di awal pernikahan, kami akan terus bertengkar sampai ada yang mengalah. Sekarang, kami tersadar energi kami habis karena pertengkaran. Jadi, sehebat apapun kami berselisih, kami pasti masih memberikan perhatian, sekecil apapun itu,” urai Traister.
Tak ada lagi tuntutan untuk menjadi sempurna
Mengaku saja, meskipun sudah menjalani hubungan sekian lama lalu menikah, pasti Anda berdua masih sering menutupi kekurangan diri sendiri dari pasangan. Tenang saja, banyak pasangan menikah yang mengaku tetap menyimpan rahasia dari mata dan pendengaran pasangan.
Menurut Traister, jika Anda dan suami masih menuntut kesempurnaan pada pasangan, ini berarti Anda berdua masih seperti menjalani cinta remaja yang jauh dari kebijakan dan kehangatan.
“Istriku adalah orang yang ceroboh, dia selalu meninggalkan barang-barang sembarangan, lalu hari berikutnya membuat satu rumah untuk mencari barang tersebut. Dulu, hal ini memicu pertengkaran. Sekarang, saya sadar juga memiliki kekurangan yang ditoleransi habis-habisan oleh istri saya,” jelasnya.
Kenyamanan dalam berumahtangga, menurut Traisten, terjadi ketikan suami dan istri tak lagi mempermasalahkan kekurangan diri yang sulit diperbaiki dan menerima semua kesalahan sebagai kebenaran yang tidak terlalu benar.
Gaun tidur seksi itu tak lagi dikenakan oleh istri
Salah satu cara menghangatkan intimasi antar pasangan suami istri adalah kehidupan seks yang memuaskan masing-masing pihak. Ya, hal ini memang benar. Namun, jika memang sama-sama telah menerima pasangan, rasanya seks tak harus melulu menjadi prioritas utama.
“Suatu ketika saya sedang mencari sesuatu, hingga mencarinya ke laci pakaian dalam kami. Lalu, saya menemukan lingerie milik istri, saya berpikir, kapan kali terakhir dia mengenakannya. Sungguh saya tidak ingat. Saya merasa bangga. Istri saya tidak perlu harus mengenakan lingerie itu sebelum bercinta dengan saya,” imbuhnya.