Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Ini Kue atau Gulai Kambing? Tampilannya Lebih Spesial Tanpa Santan

UMUMNYA orang akan menjumpai gulai kambing dalam sajian menu berkuah santan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ini Kue atau Gulai Kambing? Tampilannya Lebih Spesial Tanpa Santan
TRIBUN JAMBI
Dapur Kito Jambi, membuat gulai kambing tanpa santan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI- UMUMNYA orang akan menjumpai gulai kambing dalam sajian menu berkuah santan.

Namun bila Anda berkunjung di Dapur Kito Jambi, maka Anda akan menemukan sensasi baru menikmati menu tersebut.

Sekilas melihat menu ini lebih mirip kue dengan lumeran fla susu. Yup, gulai kambing ini memang disajikan agak kering tanpa kuah santan. Suwiran daging kambing dicetak bulat menyerupai bentuk gelas dengan beberapa sentuhan, sehingga tampilan gulai kambing ini menjadi lebih spesial.




Meski disajikan keluar dari pakem, taste gulai kambing ini tidaklah hilang. Ini karena bumbu rempah yang digunakan secara umum tidak berbeda. Chef Ipik, sang creator menu menuturkan untuk membuat gulai kambing ini pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bumbu rempah. Bumbu rempah alami merupakan kunci dari kekuatan rasa masakan nusantara, sehingga nyaris dalam setiap menu ia tak menggunakan penyedap rasa modern.

Pengolahan bumbu itupun tidak sembarangan untuk memunculkan perpaduan yang pas. Pertama bumbu dipanasi tanpa minyak dan diblender setelah siap. Setelah diblender barulah daging dimasukkan bersama bumbu agar meresap, biarkan selama tiga menit dalam api kecil. Setelah matang dan bumbu meresap, baru daging diangkat, dipisahkan dari tulang dan suir kecil. Untuk penyajian, daging dicetak oval atau bundar, disajikan dengan kentang goreng.

“Sebagai chef saya ingin memberikan terobosan baru, yang penting taste gulai nggak hilang. Tapi lain dari yang lain. Intinya saya ingin membuat orang tidak merasa boring. Yang namanya gulai dimana-mana berkuah. Ini between combination. Indonesian modern,” papar lelaki berdarah Sunda ini.

Tak hanya gulai kambing saja yang masuk top 10 favorite menu di Dapur Kito. Ada dua menu yang tak kalah menggugah selera, yakni seafood tuturuga dan ayam garo rica. Kedua menu khas Sulawesi ini cukup banyak disukai karena cita rasa dan penyajiannya yang unik dan menggugah selera. Seafood tuturuga terdiri dari cumi dan udang yang disajikan tusuk layaknya sate. Namun dalam hal ini, seafood tidak dibakar, melainkan di bakar, melainkan direbus bersama bumbu.

BERITA TERKAIT

Cita rasa yang unik dari menu ini turut disumbang dari bahan-bahan seperti lemongrass, dan daun jeruk sehingga memunculkan sensasi tersendiri. Penyajian seafood tuturuga diambil dari cara penyajian sate, yakni tusuk. Setiap tusuk berisi empat potong seafood, cumi dua potong dan udang dua potong.

“Basicly ini bumbu kuning. Cuma saya kasih cabai, lemongrass, daun jeruk. Bumbu kuning ini diblend halus kemudian dimasak sampai benar-benar pas. Cooking metod disini basicly bagaimana supaya penampilan makanan saya ini bener-bener tastenya itu dari ingredient itu sendiri.

Bumbu tuturuga saus yang sudah disiapin baru kita masukin sampai pertama dimasak sampai mendidih, sampai boiling, baru kita kecilin, itu dalam waktu 3 menit. Baru kita angkat. Tujuannya kalau untuk api besar supaya mastiin bumbunya matang, garlicnya matang, bawang putihnya matang, kunyitnya matang, candlenutnya matang, jahe matang. Sudah matang api kecilin. Supaya apa? Supaya bumbu meresap kedalam.” katanya.

Tampilan lebih tradisional terlihat pada ayam garo rica. Ini gara-gara menu ini disajikan di dalam mangkuk tembikar. Menu ini diolah menggunakan bumbu putih dengan dua kali proses memasak. Pertama untuk membuat rempah menyatu dengan daging ayam dan pemasakan rempah kedua sebagai penguat rasa rempah yang sudah ada di dalam ayam itu sendiri.

Nah, asyiknya lagi kenikmatan bersantap didukung dengan konsep restoran khas Dapur Kito yang bernuansa alam nan asri. Pengunjung bisa memilih sendiri berbagai tempat bersantap, bisa di gazebo di tepian kolam air terjun buatan, pendopo , sampai pulau cinta yang berada di tengah kolam. Dengan segala kenyamanan serta cita rasa menu yang dihadirkan, rasanya tidak berlebihan bila akhirnya satu menu ini dibandrol dengan harga Rp 90 ribu/porsi untuk gulai kambing, Rp 89 ribu/porsi untuk seafood tuturuga dan Rp 49 ribu/porsi untuk ayam garo rica.

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas