Anak Telat Bicara? Jangan Panik, Ini Penjelasannya!
Tiap orang tua pasti menantikan kata pertama yang terucap dari buah hati tercinta.
Editor: Sugiyarto
Di usia tersebut, bayi juga sudah bisa mengucapkan sekitar 10 kata dasar. Namun normal jika ada beberapa kata yang masih belum jelas pengucapannya seperti kata “makan” disebut “mam”.
-Usia 24 bulan. Dia sudah bisa mengucapkan setidaknya 50 kata dan berkomunikasi memakai dua kosa kata seperti “mau susu”.
-Usia 3-5 tahun. Kosakata yang dimiliki anak pada usia tersebut akan berkembang dengan cepat. Pada usia tiga tahun, sebagian besar anak-anak dapat menangkap kosakata baru dengan cepat.
Mereka juga sudah bisa memahami perintah yang lebih panjang seperti, “Ayo, cuci kaki dan sikat gigi” atau “Buka sepatunya lalu ganti baju”.
Pada usia empat tahun, dia akan berbicara menggunakan kalimat yang lebih panjang dan bisa menjelaskan sebuah peristiwa. Satu tahun kemudian, dia sudah bisa berbincang-bincang dengan orang lain.
Cara Menstimulasi Kemampuan Berbicara Anak
Peran aktif Anda sebagai orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan bicara anak. Ada cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk merangsang kemampuan berkomunikasi si Kecil.
Ikuti semua ucapannya. Perhatikan suara-suara tidak jelas ala bayi yang terucap dari si Kecil. Kemudian ikuti dengan persis suara tersebut.
Saat masih bayi, kata-kata yang terucap dari si Kecil kerap terdengar tidak jelas. Meski Anda tidak mengerti apa maksudnya, Anda bisa mengulangi perkataannya sesuai yang Anda tangkap. Lalu bertanya kepadanya apa maksud dari kata-kata tersebut.
Berbicara Sambil Bergerak. Saat berbicara dengan bayi, Anda harus aktif bergerak dan ekspresif.
Misal Anda mengatakan, “Ayo, kita minum susu” sambil menggoyang-goyangkan botol susu atau Anda bisa membelai sebuah boneka sambil mengatakan “Sayang bonekanya, dielus-elus.” Begitu pula saat mengajarkannya mengenal bagian-bagian tubuh.
Biasakan membuat narasi. Meski dia belum bisa berbicara layaknya orang dewasa, Anda tetap bisa memakai percakapan sehari-hari saat berkomunikasi dengannya.
Misalnya saat memakaikan baju pada anak Anda bisa berbicara, “Hari ini (bisa sebut namanya) pakai baju motif bunga-bunga agar terlihat cantik” sambil memperlihatkan baju kepada si Kecil.
Hal ini bisa membantu bayi memahami objek tertentu melalui perkataan Anda. Terapkanlah hal ini pada kegiatan lainnya seperti saat mandi, memberikan makan, mengganti popok, dan sebagainya.