Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Sebenarnya Wanita Juga Memiliki Bulu Dada, Tapi Ini Bedanya Dibanding Kaum Pria

Sebenarnya kaum wanita juga memiliki bulu-bulu di area dada. Tapi ini bedanya dibanding kaum pria.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Sebenarnya Wanita Juga Memiliki Bulu Dada, Tapi Ini Bedanya Dibanding Kaum Pria
Tribunnews/Jeprima
Julia Perez 

TRIBUNNEWS.COM - Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya mengapa wanita tidak memiliki bulu dada, sedangkan pria memiliki bulu dada bahkan pria cenderung memiliki bulu yang lebih banyak dibandingkan wanita.

Sebenarnya, wanita juga memiliki bulu dada, tapi sangat halus teksturnya, tak seperti milik pria yang lebat.

Yang perlu kita ketahui adalah sebagai makhluk mamalia, manusia dibungkus dengan rambut tubuh.

Kita memiliki folikel rambut dalam jumlah yang sama dengan orang utan atau monyet, namun rambut yang kita miliki lebih pendek dan halus.

Satu-satunya bagian tubuh yang tidak memiliki bulu adalah pusar, bibir, putting, telak tangan, serta telapak kaki.

Ada dua jenis bulu atau rambut pada tubuh, yaitu vellus dan rambut terminal.

Bulu atau rambut vellus bersifat halus, pendek, lembut, dan tidak berwarna. Rambut jenis ini membantu tubuh mempertahankan suhu dengan menyediakan insulasi.

BERITA TERKAIT

Sedangkan rambut terminal bersifat lebih panjang, kasar, dan berwarna gelap.

Ini biasanya berada di kepala, ketiak, dan area kemaluan, serta wajah dan dada pria. Pada wanita yang mengalami pertumbuhan bulu atau rambut lebih panjang dan kasar (mirip dengan pria), kondisi ini disebut hirsutisme.

Hirsutisme dapat diakibatkan banyak kondisi media, termasuk sindroma polikistik ovarium, ketidakseimbangan hormone, tumor, penyakit tiroid, obesitas, anoreksia, dan obat-obatan.

Untuk kelebihan rambut pada wajah dan dada, ini kemungkinan disebabkan oleh genetika.

Meski demikian, di zaman sekarang seseorang dapat menghilangkan bulu atau rambut pada bagian tubuh yang dia tidak suka dengan berbagai pilihan metode, seperti waxing, perawatan pembuangan bulu, atau elektrolisis.

(Mark Leyner & Billy Goldberg dalam “Why Do Men Fall Asleep After Sex?”. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama)

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas