Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Cabai, Apa yang Sudah Anda Tahu tentang Dia?

Meski pedas, namun cabai banyak digemari karena bagi sebagian orang, makan tanpa ada rasa pedas menjadi kurang nikmat.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Cabai, Apa yang Sudah Anda Tahu tentang Dia?
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pedagang cabe rawit keriting sedang melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (23/8). Harga cabe rawit merah dipasaran masih tinggi berkisar Rp 65.000. Hal itu membuat konsumen enggan membeli terlalu banyak. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Tribunnews.com - Meski pedas, namun cabai banyak digemari karena bagi sebagian orang, makan tanpa ada rasa pedas menjadi kurang nikmat.

Dibalik rasanya yang unik dan membuat ketagihan, ternyata banyak fakta tentang cabai yang mungkin belum kita ketahui.

Rasa pedas pada cabai muncul akibat dari zat capsaicin yang konsentrasi tingginya terdapat pada biji dan “urat” berwarna putih yang menjadi tempat biji cabai menempel. Sehingga, untuk mengurangi rasa pedas pada cabai, tak jarang orang-orang tinggal membuang biji pada cabai.

Capsaicin memiliki sifat yang mirip dengan minyak, oleh karena itu jika ingin mengurangi rasa pedas, maka salah satu cara terbaik adalah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu. Asupan yang mengandung susu dapat melepaskan ikatan antara capsaicin dengan sel pengecap di lidah.

Cabai juga memiliki manfaat untuk manusia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan dalam cabai dapat membunuh bakteri yang merugikan di dalam pencernaan, namun ini juga berisiko melukai dinding organ pencernaan.

Cabai juga dapat melonggarkan penyumbatan lendir pada hidung dan tenggorokan, serta meningkatkan temperatur tubuh yang kemudian menjadikan seseorang berkeringat ketika mengonsumsi cabai.

Selain itu, cabai juga mengandung antioksidan vitamin C dan betakaroten yang tentunya baik untuk tubuh kita.

BERITA REKOMENDASI

Itu dia fakta tentang cabai yang mungkin belum kita ketahui. Meski memiliki berbagai manfaat, namun asupan cabai tetap harus kita jaga dan kita batasi agar tidak merusak organ di dalam tubuh kita, misalnya iritasi akibat pedasnya cabai. (Maria Immaculata R. A. & Antonius Sulistyo P. dalam “Menjaga Penampilan dan Kesehatan Perempuan”. Penerbit: Buku Kompas)

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas