Manager Salon Tewas Gara-gara Kelamaan Ngendon di Ruang Cryogenic
Para penyelidik yakin, Ake mati lemas setelah memasuki ruangan saat dalam proses menutup salon itu sendirian.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Seorang manajer salon di Negara Bagian Nevada, AS, membeku hingga tewas di sebuah ruang cryogenic, di mana suhu turun hingga di bawah minus 150 derajat Celcius.
Jenazah manajer bernama Chelsea Ake (24 tahun) itu baru ditemukan rekan-rekannya pada keesokan harinya, setelah ia berada sekitar 10 jam di dalam ruangan tersebut. Demikian laporan media setempat yang dikutip Sydney Morning Herald, Senin (26/10/2015).
Rejuvenice, perusahaan yang memperkejakan Ake, merupakan sebuah klinik yang menggunakan "cryotherapy seluruh tubuh" untuk mengobati nyeri otot dan cedera lewat paparan singkat suhu sangat dingin, udara kering.
Pasien biasanya dimasukan dalam ruangan itu tidak lebih dari 3-6 menit.
Para penyelidik yakin, Ake mati lemas setelah memasuki ruangan saat dalam proses menutup salon itu sendirian.
Penyebab kematian diduga karena "kesalahan operator", yang menyiratkan bahwa mesin tidak mengalami kegagalan fungsi. Demikian menurut laporan jaringan televisi Nevada, KSNV.
"Saya tahu bahwa dia sendirian saat menutup salon, dan kemudian pergi ke mesin itu dan tampaknya tidak mematikannya," kata teman Ake, Shae-Lynn Bee, kepada jaringan televisi tersebut. "Chelsea adalah segalanya bagi saya. Dia merupakan teman terbaik saya, dan saya akan sangat merindukannya."
Klinik tersebut terletak di kota Henderson, Nevada, di luar Las Vegas. Bee datang ke sana dari Hawaii untuk membawa pulang jenazah temannya, lapor KSNV.
Pemilik salon itu mengatakan, mereka sedih dengan kehilangan teman mereka, tetapi tidak memberikan komentar lebih lanjut.
Ada perdebatan tentang sejauh mana cryotherapy efektif secara medis.
Di situsnya, Rejuvenice menyatakan, terapi tersebut akan mengurangi peradangan dan nyeri, memperkuat sistem kekebalan tubuh, membakar hingga 800 kalori dan "baik untuk mengatasi depresi dan kecemasan".