Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Fitri Aulia, Si Cantik yang Sukses Kembangkan Bisnis Hijab Syar'i Nan Stylish

Bisnis Fitri Aulia ini berawal dari membuat tas kulit sintesis pada masa kuliah di FISIP Universitas Indonesia jurusan Administrasi Bisnis.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kisah Fitri Aulia, Si Cantik yang Sukses Kembangkan Bisnis Hijab Syar'i Nan Stylish
YouTube
Fitri Aulia 

Di balik kesuksesan Kivitz, Fitri juga pernah menemui kendala.

“Lebaran tahun lalu saya sempat bikin busana dengan warna pastel, pink, dan cokelat muda di luar warna biasanya. Ternyata penyuka Kivitz sudah tahu kalau itu bukan warna-warna Kivitz. Akibatnya, penjualannya pun kurang berjalan,” kenangnya.

Dari kejadian tersebut Fitri pun memahami harus konsisten dengan ciri khas yang dimiliki.

”Tadinya saya ingin meraup pasar yang lebih luas ternyata pasar sudah tahu ciri khas Kivitz. Sebaiknya memang konsisten dengan ciri khas dan jangan terlalu mengikuti pasar yang lagi booming. Apalagi ciri khas Kivitz, kan, selama ini warna maroon, navy, hitam dan putih.”

Desain yang ditiru orang pun pernah dialami Fitri.

“Sekali waktu saya bikin koleksi dengan cutting yang lebih ‘gila’. Selama ini desain Kivitz benar-benar hasil dari kreasi otak sendiri. Ternyata ada yang komentar kalau busana tersebut dijual di tempat lain.”

Berita Rekomendasi

Akhirnya, Fitri menyuruh seorang stafnya untuk mengecek, ternyata benar adanya.

“Meski orangnya sudah ditegur tapi, kan, tidak mungkin juga baju tersebut ditarik penjualannya. Mending saya fokus menaikkan brand saja, yaitu orang harus bangga memakai brand Kivitz.”

Belum lagi menghadapi pesaing yang makin banyak bermunculan saat ini.

“Untuk menghadapi pesaing, harus punya jati diri sendiri. Lalu, harus punya diferensiasi yaitu produk sendiri yang bisa membedakan dengan produk orang lain. Tidak melulu bicara tentang desain tapi tentang servis, sosial media, promo.”

Diakui Fitri, bidang bisnis pasti ada naik turunnya. “Kalau penjualan lagi sepi harus melakukan sesuatu yang baru. Sebenarnya, lebih ke mental pebisnisnya yang harus kuat dan memahami pasar sehingga bisa cepat berpikir dan mencari solusinya,” tuturnya antusias.

Penulis: Noverita K. Waldan

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas