Pengawasan Berlebihan Bisa Mengakibatkan Anak Depresi
Ketahanan mental anak yang tinggi akan meningkatkan level emosional dan sosial yang positif pada anak
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melatih tingkat kemandirian dan ketahanan mental anak sangat penting dan harus dimulai sejak dini.
Banyak sekali orang tua tidak menyadari bahwa pengawasan yang berlebihan (overprotective) terhadap anak bisa membawa dampak negatif terhadap masa depan anak.
"Pengawasan berlebihan menghambat tingkat ketahanan mental anak, yang dapat mengakibatkan anak lebih mudah gelisah atau depresi," kata Michelle Reynold, Head of School Australian Independent School (AIS) Kemang saat media Workshop “Pentingnya Melatih Kemandirian dan Ketahanan Mental Anak” di AIS Kemang, Selasa (27/2/2017).
Padahal ketahanan mental anak yang tinggi akan meningkatkan level emosional dan sosial yang positif pada anak, keterlibatan dalam kegiatan belajar, kemampuan mengatasi beragam situasi sulit, dan menurunkan tingkat depresi.
"Jadi anak akan lebih bisa mengenali dan mengelola perasaan diri sendiri, memahami perasaan orang lain, membentuk dan menjaga hubungan yang positif dengan sekitarnya, mampu memecahkan masalah secara mendiri dan membuat keputusan, serta memiliki tujuan untuk masa depan mereka," katanya.
Australian Independent School (AIS) melakukan pendekatan melalui Bounce Back Program yakni pengajaran yang sangat interaktif, yang memberi pemahaman siswa bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dalam menghadapi situasi/kondisi yang berbeda-beda di lingkungan dan komunitas mereka.
”Sekolah sangat berperan dalam perkembangan siswa, dengan cara membentuk lingkungan yang positif dan kepercayaan diri yang kuat," kata Brenton Hall, Principal AIS Indonesia.
Dikatakannya, Jika siswa memiliki ketahanan mental yang kuat, maka siswa tidak akan cepat menyerah ketika menghadapi berbagai perubahan dan tantangan dalam hidup.
Bounce Back Program diajarkan melalui materi edukasi interaktif seperti games, musik, drama dan teknologi.
Tujuannya meningkatkan kemampuan anak mengatasi situasi tidak nyaman yang dihadapi dan bangkit kembali, menumbuhkan nilai-nilai dan pikiran positif, mengembangkan pola pikir untuk mengatasi situasi, dan menemukan keberanian serta kemandirian dalam kehidupan sehari-hari.
Di AIS, program tersebut diikuti oleh semua siswa mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga kelas 6 SD, yaitu sebanyak 1 sesi per minggu.