Tekad Para Putri Sulamit, Tunjukkan Kecantikan Dari Dalam Beri Perubahan Berarti bagi Masyarakat
Putri Sulamit yang punya karakter kuat, kepercayaan diri, dan impian, serta berani bangkit dari keterbatasan untuk memberi perubahan berarti.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Anita K Wardhani
Memiliki orangtua sederhana dan tak mampu membiayai kuliah membuat Duma tak pantang menyerah.
Dengan senang hati, ia menerima pekerjaan sebagai cleaning service.
Kendati kerap direndahkan dan harus beejuang keras, Duma nyatanya dapat menyambi kuliah untuk mampu mencapai cita-cita yang lebih tinggi.
Putri Sulamit asal Sentani, Papua, Yunita Alanda Monim mempersembahkan proyek sosial terkait pencegahan pernikahan dini dan pergaulan berisiko di daerah tempat tinggalnya.
"Permasalahan yang terjadi di daerah tempat tinggal saya saat ini ialah budaya pernikahan dini dan mudahnya remaja terjerumus dalam pergaulan berisiko. Pada 2015, saya terpilih sebagai Duta Generasi Berencana (Genre) Provinsi Papua. Kemudian, beberapa mentor yang merupakan orang-orang hebat memotivasi saya untuk melanjutkan proyek sosial itu," tutur Yunita, Sabtu (29/4/2017) malam.
Program Putri Sulamit yang bertajuk "Berarti Lewat Hati" tersebut resmi diluncurkan dan diperkenalkan kepada publik, Sabtu (29/4/2017.
Bertempat di Hotel Alila Seminyak, Bali, acara peluncuran tersbut dihadiri pula oleh Yohana Limarno dan Lisa Sanusi selaku founder program CSR Putri Sulamit.
"Program ini lahir dari hati tulus kami untuk 'mendandani' perempuan Indonesia supaya bisa memberi kontribusi dan pengaruh positif bagi sekitar. Kami sangat ingin Putri Sulamit memberi teladan dan inspirasi untuk perempuan Indonesia. Juga agar setiap potensi, passion, mimpi, dan tujuan mereka bisa memberi perubahan positif untuk bangsa dan mereka sendiri," ujar Yohana Limarno dalam acara tersebut.
Untuk mencari ketujuh Putri Sulamit, dibentuk tim tersendiri untuk mencari dan mengumpulkan perempuan-perempuan dengan potensi terpendam yang juga memiliki kepedulian sosial tinggi.
Setelah terpilih, mereka dikarantina selama dua pekan untuk mengembangkan potensi diri, mengasah kepribadian, dan lain-lain.
"Putri-putri ini memang dari orang biasa yang sampai suatu hari nanti mereka akan jadi bintang dan dilihat oleh mata dunia bahwa mereka ini perempuan Indonesia yang luar biasa," ujar Lisa Sanusi.