Dokter Tompi Beberkan Fakta Bahanyanya Meninggikan Hidung dengan Metode Tanam Benang
Tompi membagikan bahaya dari penggunaan filler dan tanam benang pada hidung melalui akun instagram pribadinya.
Editor: Anita K Wardhani
Tompi menjelaskan bahwa filler terminologi umum yakni pengisi.
Filler memang bisa digunakan di bagian wajah tetapi hanya untuk kasus-kasus tertentu.
"Filler hanya untuk mengisi bagian yang kosong bukan untuk meninggikan. Misalnya jika di hidung ada yang bolong atau patah sedikit.
Ibarat ada jalan yang bolong, nah bisa ditambal dengan itu. Tapi kalau mau bikin polisi tidur jangan pakai filler," jelas Tompi.
Namun sayangnya, pengertian dan penempatan penggunaan filler maupun benang ini keliru dan menjadi tidak tepat.
Untuk itu, Tompi bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan filler atau benang untuk hidung. Termasuk pula payudara dan bokong.
"Kenapa PERAPI merasa perlu membuat statement, karena memang akhir-akhir ini kita sering menerima kasus rujukan atau kasus pasien yang tidak kembali ke pelaku sebelumnya.
Akhirnya mereka mencari bantuan ke dokter bedah plastik. Padahal seharusnya seseorang bisa dapat penanganan yang baik sejak awal, bukan koreksi.
Jangan ketemu kita waktu koreksi. Ketemu sejak awal harusnya," jelas Tompi dalam acara konferensi pers PERAPI mengenai penggunaan filler dan benang, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (10/3/2018). (*)