Wedang Ronde, Minuman Para Dewa yang Disajikan Saat Imlek, Ini Sejarahnya
- Tak sedikit masyarakat yang mengira apabila wedang ronde, merupakan minuman khas asal negeri tirai bambu, Cina.
Editor: Anita K Wardhani
"Merah artinya keberanian, hijau harapan agar memperoleh kebahagiaan, dan putih merupakan hati yang bersih," tuturnya.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, wedang ronde juga menjadi sajian di altar Kelenteng.
Wedang tersebut disajikan untuk para dewa bersamaan aneka buah.
"Imlek di Cina bertepatan dengan musim dingin, para dewa juga diberi sesajian minuman penghangat agar permintaan disampaikan kepada Tuhan. Terhindar dari bahaya musim dingin," katanya.
Menurut Jongkie, begitu juga di Indonesia yang beriklim tropis, Tahun Baru Imlek dirayakan di saat musim penghujan.
"Masyarakat Tionghoa khawatir dengan suhu dingin. Mereka kemudian membuat racikan bulatan ketan dan gulan dipadukan jahe panas sebagai minuman penghangat," ucapnya.
Selain saat Imlek, wedang ronde juga menjadi sajian wajib ketika Cap Go Meh pada hari ke 15 setelah Tahun Baru Imlek.
"Saat itu merupakan waktu berkumpulnya para anggota keluarga setelah merayakan Imlek," katanya. (Jamal A. Nashr)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Wedang Ronde Juga Minuman Para Dewa Tiap Imlek, Ini Kata Jongkie Tio,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.