5 Dampak Negatif Jika Anak Diasuh Kakek dan Nenek Daripada Orang Tua Sendiri
Berikut lima dampak negatif jika anak diasuh kakek dan nenek daripada orang tua sendiri.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
Berikut lima dampak negatif jika anak diasuh kakek dan nenek daripada orang tua sendiri.
TRIBUNNEWS.COM - Mendekatkan anak dengan kakek dan nenek adalah hal yang luar biasa.
Bagi kamu yang telah memiliki anak, kamu dapat mengandalkan mereka untuk mengasuh anak-anak saat kamu membutuhkannya.
Namun, ada aspek tak terduga jika anak diasuh oleh kakek dan nenek sepanjang waktu.
Hal tersebut bisa memberikan efek negatif pada perkembangan sosial, perilaku, dan fisik anak.
Ada beberapa konsekuensi yang perlu diperhatikan.
Baca: Memaksa Memeluk atau Mencium Anak Kecil Tidaklah Dibenarkan, Meski Mereka Adalah Saudara Sendiri
Baca: Fobia Sekolah pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Berikut lima dampak negatif jika anak diasuh kakek dan nenek daripada orang tua sendiri, dilansir Bright Side :
1. Anak-anak bisa menjadi tidak patuh.
Kakek-nenek cenderung lebih memanjakan cucu.
Mereka biasanya menyenangkan cucunya lebih dari yang mereka pernah lakukan kepada anak-anak mereka.
Bahkan, kakek dan nenek melakukan kebalikan dari apa yang dilakukan atau dikatakan orang tua anak-anak tersebut.
Pengasuhan oleh kakek-nenek menciptakan risiko merusak kedisiplinan yang telah ditanamkan orang tua kepada anak.
Hal itu membuat anak menjadi tidak patuh.
2. Anak-anak dapat merasakan kecemasan dari orang tua.
Jika kakek-nenek membiarkan anak melakukan sebagian besar hal yang mereka inginkan, orang tua sang anak akan berakhir menjadi tokoh "antagonis".
Kecemburuan dan daya saing dapat berkembang pada orang tua.
Mereka merasa diremehkan dan tidak diinginkan.
Pada akhirnya, mereka mencoba untuk mendapatkan kembali posisi utama dalam kehidupan anak-anak mereka.
Ini bisa sangat menimbulkan ketegangan dan membingungkan bagi anak-anak.
Mereka akan turut merasakan kecemasan pada orang tua mereka.
3. Anak-anak tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup.
Anak-anak sangat energik.
Mereka akan berlarian, melompat, dan bermain untuk mengembangkan tubuh mereka dengan baik dan sehat.
Seringkali, para kakek dan nenek tidak selalu berada dalam kondisi tubuh yang baik.
Mereka tidak dapat mengikuti anak-anak untuk melakukan kegiatan di luar rumah.
Hal tersebut membuat kakek-nenek mendiamkan anak-anak di rumah.
Alhasil, anak-anak bisa menjadi frustrasi.
4. Anak-anak boleh makan berlebihan.
Seringkali kakek dan nenek memberi makan cucu mereka secara berlebihan.
Studi terbaru yang dilansir Mirror melaporkan, anak-anak dapat menderita obesitas, gigi rusak, atau bahkan diabetes.
Sebab, kakek-nenek mereka memanjakan mereka dengan makanan manis, permen, dan makanan berlemak.
Kakek dan nenek berusaha membuat cucu-cucu mereka lebih bahagia.
Namun, tindakan mereka justru dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang parah.
5. Anak-anak memiliki keterampilan sosial yang buruk.
Ketika anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu dengan kakek-nenek, mereka tidak cukup terstimulasi untuk berteman dengan teman sebaya.
Mereka cenderung tetap nyaman di dalam zona nyaman dan menghindari teman-teman mereka.
Sebaliknya, anak-anak yang bersekolah di PAUD atau TK kurang memiliki masalah dalam berperilaku.
Mereka mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik.
Bagi kamu yang telah memiliki anak, bagaimana pengalamanmu saat anak-anakmu bersama dengan kakek-nenek mereka?
Pernahkah kamu memperhatikan kebiasaan buruk lainnya?