Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Naskah Khutbah Shalat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember

Inilah contoh naskah khutbah shalat Gerhana Matahari Cincin yang terjadi Kamis (25/12/2019) besok oleh Thomas Djamaluddin, Kepala LAPAN.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Naskah Khutbah Shalat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember
BANGKA POS/Resha Juhari
Warga melakukan salat gerhana saat terjadinya fenomena alam Gerhana Matahari di Pantai Terentang, Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Rabu (9/3/2016). Gerhana matahari total di Pantai itu berlangsung selama 1,5 menit dan terjadi antara pukul 06.22 WIB Hingga pukul 08.35. 

Karena perubahan posisinya selama mengitari bumi (manzilah), bentuknya tampak berubah. Dari sabit di awal bulan, menjadi setengah bundaran, dan purnama, lalu kembali mengecil sampai menjadi sabit kembali.

Perubahan bentuk yang periodik digunakan untuk penentuan perhitungan bulan. Selama bumi mengitari matahari selama setahun, 12 kali bulan mengitari bumi. Itu sebabnya satu tahun terdiri dari 12 bulan.


Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah (QS 9:36)

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah (QS 9:36"

Dengan keteraturan peredaran bulan mengitari bumi diperoleh konsep waktu bulanan. Di alam perubahan bulanan itu selaras dengan kalender qamariyah atau lunar calendar, seperti kalender hijriyah.

Dengan keteraturan peredaran bumi mengitari matahari diperoleh konsep waktu tahunan. Konsep tahunan juga tampak dengan perubahan musim secara periodik. Dari awal musim panas sampai musim panas berikutnya adalah periode satu tahun.

Demikian juga dengan musim-musim yang lain. Perubahan musim selaras dengan kalender syamsiah atau solar calender, seperti kalender internasional yang berlaku saat ini.

Perubahan musim secara periodik sesungguhnya disebabkan karena kemiringan sumbu rotasi bumi. Kemiringan tersebut menyebabkan perubahan pemanasan belahan utara dan belahan selatan secara periodik.

BERITA TERKAIT

Kemiringan tersebut menyebabkan matahari tampak terbit dan terbenam berubah secara periodik. Pada saat belahan selatan bumi yang lebih banyak terpanasi pada akhir Desember, matahari tampak terbit dan terbenam paling selatan.

Pada saat belahan utara bumi yang lebih banyak terpanasi pada akhir Juni, matahari tampak terbit dan terbenam paling utara. Itulah yang disebut di dalam Al-Quran adanya dua timur dan dua barat, karena timur dan barat sering ditandai dengan terbit dan terbenamnya matahari.

"Tuhan (yang memelihara) dua timur dan Tuhan (yang memelihara) dua barat. (QS 55:17)"

Dengan perubahan pemanasan belahan bumi itu, maka terjadi perubahan tekanan udara. Selanjutnya perbedaan tekanan udara menyebabkan aliran angin.

Kombinasi pemanasan dan aliran angin, maka daerah pembentukan awan bergeser. Itulah yang menyebabkan musim hujan ketika angin dari utara mendorong daerah pembentukan awan ke wilayah Indonesia.

Musim kemarau terjadi ketika angin bertiup dari selatan mendorong daerah pembentukan awan menjauhi wilayah Indonesia. Daerah sekitar ekuator akan mengalami dua kali musim hujan dan dua kali musim kemarau.

Jamaah Rahimakumulah,

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas