Naskah Khutbah Shalat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember
Inilah contoh naskah khutbah shalat Gerhana Matahari Cincin yang terjadi Kamis (25/12/2019) besok oleh Thomas Djamaluddin, Kepala LAPAN.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran:190-191)."
Hanya ulil albaab (orang-orang yang berfikir dengan iman) yang mau merenungi ayat-ayat Allah di alam, seperti fenomena karena konfigurasi bumi – bulan – matahari yang tadi dipaparkan.
Allah menciptakan keteraturan itu sehingga manusia dapat mengambil manfaat untuk penentuan waktu serta pengaturan waktu untuk bertani dan kegiatan yang bergantung pada musim.
Tuhan Kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS Yaasiin: 37-40).
Walau tampak matahari dan bulan berjalan pada jalur yang sama sepanjang ekliptika, tidak mungkin keduanya bertabrakan atau saling mendekat secara fisik, karena orbitnya memang berbeda.
Perjumpaan bulan dan matahari saat gerhana matahari hanyalah ketampakannya, ketika matahari tampak terhalang oleh bulan yang berada di antara matahari dan bumi. Gerhana matahari telah menjadi bagian perkembangan ilmu hisab untuk mengkalibrasi perhitungan peredaran bulan, sehingga awal bulan qamariyah kini bisa dihitung makin akurat.
Gerhana matahari cincin yang sebentar lagi kita saksikan saat ini bisa dihitung secara cermat sampai detiknya. Ketampakannya seperti cincin pada puncak gerhana juga bisa diperkirakan karena jarak bumi bulan yang lebih jauh dari rata-ratanya.
Akibatnya bulan tampak lebih kecil dari ukuran piringan matahari. Sehingga piringan bulan hanya penutupi 94 persen piringan matahari, sisanya 6 persen tepian piringan matahari tampak seperti cincin.
Jamaah Rahimakumulah,
Sains menjelaskan fenomena yang sesungguhnya. Sains menghilangkan mitos dan meneguhkan keyakinan akan kekuasaan Allah. Gerhana kita ambil hikmahnya, bahwa Allah menunjukkan kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya dengan fenomena itu.
Keteraturan yang luar biasa yang Allah ciptakan memungkinkan manusia menghitung peredaran bulan untuk digunakan dalam perhitungan waktu dan digunakan untuk memprakirakan gerhana.
Mari kita buktikan, sebentar lagi matahari akan tertutup bagian tengahnya oleh bulan. Proses gerhana matahari cincin akan berlangung singkat namun ketampakan cincin cemerlang di langit sungguh mengagumkan. Subhanallah.
Jamaah Rahimakumulah,
Setelah kita melaksanakan shalat gerhana dan merenungi hikmah di balik itu, marilah kita akhiri khutbah ini dengan mohon ampunan dan mohon kekuatan untuk menjejaki kehidupan kita selanjutnya.
Selengkapnya, Anda bisa mengunduh atau membaca khutbah shalat Gerhana Matahari Cincin lewat link ini.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)