Doa Awal Tahun Baru 2020 dan Akhir Tahun 2019, Lengkap dengan Terjemahan
Doa Akhir Tahun 2019 dan Awal Tahun Baru 2020, Lengkap dengan Lafal Latin dan Artinya
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Miftah
“Ya Allah jadikanlah bulan yang lalu sebaik-baiknya bulan dan sebaik-baik akibat. Masukkan kami ke bulan ini dengan selamat dan Islam, aman dan iman, sehat dan rezeki yang Bagus” (HR Ibnu Sunni).
Telah sampai pada Qatadah bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam jika melihat hilal, Nabi berdoa:
ﻫﻼﻝ ﺧﻴﺮ ﻭﺭﺷﺪ، ﻫﻼﻝ ﺧﻴﺮ ﻭﺭﺷﺪ، ﻫﻼﻝ ﺧﻴﺮ ﻭﺭﺷﺪ، ﺁﻣﻨﺖ ﺑﺎﻟﺬﻱ ﺧﻠﻘﻚ» ﺛﻼﺙ ﻣﺮاﺕ، ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻝ: «اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ اﻟﺬﻱ ﺫﻫﺐ ﺑﺸﻬﺮ ﻛﺬا، ﻭﺟﺎء ﺑﺸﻬﺮ ﻛﺬا»
“Ini bulan baik dan petunjuk pada ibadah. Ini bulan baik dan petunjuk pada ibadah. Ini bulan baik dan petunjuk pada ibadah. Aku beriman kepada Allah yang menciptakan mu”.
Kemudian Nabi bersabda: “Al-hamdulillah, Allah telah membawa bulan ini dan Allah mendatangkan bulan yang lain” (HR Abu Dawud).
Membaca doa di akhir tahun dan awal tahun sama sekali tidak dilarang karena bagian dari rasa bersyukur.
Pada prinsipnya, berdoa adalah ibadah yang dianjurkan apalagi bertujuan untuk merenung (muhasabah) dan berpikir (tafakur).
Menyambut tahun baru, berikut doa akhir tahun dan doa awal tahun yang Tribunnews kutip dari Bincangsyariah.
Doa Akhir Tahun 2019
Berikut kalimat doa akhir tahun yang dikutip dari kitab Maslaku al-Akhyar karya Habib Usman bin Yahya al-‘Alawi, atau yang dikenal sebagai Mufti Betawi di abad ke-20.
اللهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ عَنْهُ، وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلى عُقُوْبَتِيْ، وَدعَوْتَنِيْ إِلى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلى مَعْصِيَّتِكَ، فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ
Allohumma ma ‘alimtu fi hadzihis sanah mimma nahaitani ‘anhu fa lam atub ‘anhu, wa lam tardhohu wa lam tansahu, wa halimta ‘alayya ba‘da qudrotika ‘ala ‘uqubati, wa da’utani ilat taubati mim ba’di jaro’ati ‘ala ma’shiyyatika, fa inni astaghfiruka faghfirli.
Artinya:
"Ya Allah, apa yang kulakukan di tahun berupa yang Engkau larang, aku belum bertobat darinya. Dan Engkau (tentu) tidak meridhai perbuatan itu lagi dan tidak (akan) melupakannya. (Namun) Engkau begitu lembut meski Engkau mampu membalas perilaku aku. Engkau mengajak aku untuk bertobat setelah aku larut dalam perbuat maksiat kepada-Mu. Maka, sungguh, aku memohon ampunan-Mu, ampunilah Aku."