Digandrungi Artis, Tarif Suntik Sel Punca Ratusan Juta untuk Kencangkan Kulit, Ternyata Berisiko
Iming iming awet muda dengan menyuntikan plasenta bayi ke bagian wajah yang banyak digandrungi artis agar kult kencang ternyata berisiko.
Editor: Anita K Wardhani
"Ya kalau tindakan di luar aturan dan dilihat dari tinjauan hukum, itu bisa dikatakan ilegal,"ungkapnya.
Ia menyebut, kurangnya penindakan atau belum adanya larangan tegas penggunaan stem cell membuat klinik-klinik kecantikan tidak segan mempromosikan metode itu. Terlebih, biaya untuk menjalani terapi itu diakuinya memang besar, mencapai ratusan juta.
"Kalau yang saya ngerti itu bukan buat kecantikan. Karena stem cell itu masih dalam riset pengembangan, baik di dalam maupun luar negeri. Klinik itu saya kira pada jualan. Lalu yang lain pada ikut. Salah satu sebabnya banyak suplyer bodong . Mereka jualan di Indonesia karena ada pangsanya. Kalau di singapura sudah ditangkap, dipenjara," jelasnya.
Pengembangan
Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro pada 17 Desember lalu meresmikan Pusat Produksi Sel Punca dan Produk Metabolit Nasional yang diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Sebelumnya, fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) telah melakukan penelitian terkait sel punca sejak 2008 hingga saat ini.
Unit Pelayanan Terpadu Teknologi Kedokteran (UPTTK) Sel Punca RSCM-FKUI telah melakukan penelitian berbasis pelayanan terapi pada kasus patah tulang gagal sambung, defek tulang panjang dan lain sebagainya.
Setelah peresmian Pusat Produksi Sel Punca dan Produk Metabolit Nasional tersebut, FKUI-RSCM juga ingin melakukan pengembangan lebih lanjut dalam penelitian sel punca untuk gagal ginjal akut, nerve regeneration, demensia, alzheimer dan penyakit lain yang tidak lagi merespons pengobatan konvensional
"Saya merasa bangga atas pencapaian yang dilakukan rekan-rekan di FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) dan tentunya tidak hanya membanggakan UI tetapi juga membanggakan sektor kesehatan Republik Indonesia," kata Bambang Brodjonegoro.
Ia menyebut, perkembangan dan kemajuan terkait sel punca telah menjadi terobosan dan inovasi bagi Indonesia.
Indonesia menjadi salah satu negara yang telah melakukan pelayanan terapi sel punca bagi pasien umum di sejumlah rumah sakit.
Ke depan, melalui peresmian Pusat Produksi Sel Punca dan Produk Metabolit Nasional, pemerintah ingin pelayanan terapi sel punca bagi pasien umum tidak hanya diperuntukkan bagi pasien dalam negeri, tetapi juga pasien dari mancanegara.
Bambang juga berharap peresmian Pusat Produksi Sel Punca tersebut dapat semakin meningkatkan kualitas riset stem cell yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Tentunya yang saya harapkan adalah semakin hari kualitas stem cell kita semakin bagus risetnya dan juga nanti kepada pelayanan kepada masyarakat," katanya.