Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi Lengkap dengan Dalil Hadis, Waktu Membaca, dan Keutamaan 10 Ayatnya
Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Lengkap dengan Dalil Hadis, Waktu Membaca, dan Keutamaan 10 Ayatnya.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari Surat Al Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.
Imam Nawawi (dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 84) berkata.
“Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal Surat Al Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Tentu saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal."
Begitu pula akhir Surat Al Kahfi, mulai dari ayat ke-102
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102)"
Sementara itu, isi Surat Al Kahfi adalah:
- Diturunkannya Al-Qur’an sebagai pembimbing pada jalan yang lurus.
- Menghibur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena orang kafir yang belum beriman.
- Keajaiban dalam kisah Ashabul Kahfi.
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan sabar menghadapi orang-orang fakir.
- Ancaman bagi orang kafir yang akan mendapatkan siksa dan bala’ (musibah).
- Janji pada orang beriman bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik.
- Permisalan orang beriman dan orang kafir dalam menyikapi dunia.
- Permisalan dunia dengan hujan yang turun dari langit dan tanaman yang tumbuh.
- Dunia yang teranggap hanyalah ketaatan pada Allah saja.
- Penyebutan kejadian pada hari kiamat.
- Pembacaan kitab catatan amal.
- Manusia ditampakkan kebenaran.
- Iblis enggan sujud pada Adam.
- Keadaan orang kafir ketika masuk neraka.
- Orang yang membela kebatilan ketika berdebat dengan orang yang berpegang pada kebenaran.
- Cerita tentang umat sebelum kita yang hancur, supaya kita pun takut akan hal itu.
- Kisah Nabi Musa dan Khidr.
- Kisah Dzulqarnain.
- Bangunan yang menghalangi Ya’juj dan Ma’juj.
- Rahmat yang akan datang pada hari kiamat.
- Sia-sianya amalan orang kafir.
- Balasan bagi orang beriman dan yang berbuat baik.
- Ilmu Allah tak mungkin habis untuk dicatat.
- Perintah untuk ikhlas dalam beribadah dan perintah untuk mengikuti tuntunan Rasul (ittiba’ Rasul) lewat amalan shalih. (Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 13: 117)
(Tribunnews.com/Wahyu GP)