Jaga Imunitas di Era New Normal dengan Konsumsi Susu Segar dan Daging Berkualitas
Selama pandemi virus corona, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menjaga kekebalan tubuh sangat dianjurkan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Kandungan lemak dalam reduced-fat milk kurang lebih hanya 2%.
Jumlah lemak dari susu ini lebih rendah dari susu full cream, jadi kalorinya juga lebih rendah.
Sayangnya kandungan vitaminnya, terutama vitamin larut lemaknya juga lebih rendah.
5. Susu rendah lemak (low-fat milk)
Kandungan lemak jenuh dalam susu rendah lemak lebih rendah lagi, yaitu hanya sekitar 1% saja.
Sama halnya seperti susu kurang lemak, kalori susu rendah lemak juga semakin rendah dan kandungan vitaminnya juga berkurang dibandingkan dengan full cream.
Daging sapi
Sementara itu, kebutuhan nutrisi yang berasal dari daging sapi bagi masyarakat Indonesia masih tinggi.
Sebab berdasarkan data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dirilis pada 2018, konsumsi daging pada masyarakat Indonesia pada 2017 baru mencapai rata-rata 1,8 kg untuk daging sapi.
Rata-rata tingkat konsumsi daging di Indonesia juga masih jauh di bawah rata-rata tingkat konsumsi dunia yang mencapai 6,4 kg daging sapi.
Protein hewani yang terkandung dalam daging sapi sangat bermanfaat untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak, hingga meningkatkan fungsi otak.
Sedangkan zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen dalam tubuh, membantu proses metabolisme, dan menjaga suhu tubuh agar tetap stabil.
Selain itu, gizi dan nutrisi dalam daging sapi sangat baik untuk semua orang, terutama yang aktif berkegiatan.
Sebab, daging sapi dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun, sehingga tidak mudah terserang penyakit di saat pandemi seperti sekarang ini.
Terlebih saat ini kita dihadapkan pada pandemi virus Covid-19 yang mengharuskan untuk tetap menjaga imunitas.