Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bermula dari Kreativitas Ritchie, Kini Sepeda Brompton Ngehits, Diburu Meski Harganya Selangit

Ditawarkan dengan harga selangit namun sepeda Brompton tetap diburu dan ngehits di kalangan goweser atau pesepeda.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bermula dari Kreativitas Ritchie, Kini Sepeda Brompton Ngehits, Diburu Meski Harganya Selangit
Tribunnews/Irwan Rismawan
Mekanik memperbaiki sepeda Brompton di Bengkel Sepeda Good Ride Bike Cafe, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/7/2020). Permintaan jasa servis dan rakit sepeda meningkat seiring menaiknya tren bersepeda masyarakat selama masa pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditawarkan dengan harga selangit namun sepeda Brompton tetap diburu dan ngehits di kalangan goweser atau pesepeda.

Ddibanderol dengan harga yang terbilang fantastis. Mulai dari Rp 35 juta hingga ratusan juta rupiah, bagaimana kisah sepeda brompton ini bermula? Simak sejarahnya.

Brompton dirancang pertama kali pada 1975 oleh Andrew Ritchie, di South Kensington, London,
Inggris.

Bermula dari kesulitan Ritchie memasukkan sepeda konvensional ke apartemennya sehingga ia
ingin menciptakan sepeda yang ringkas dan bisa dilipat.

Nama Brompton dipilih karena apartemen Andrew menghadap ke Brompton Oratory di South
Kensington, London.

Pada 1981, sepeda lipat ini pertama kali diproduksi di Kota Brentford, Inggris dan terciptalah sepeda ukuran 28x60x60 cm atau 3,56 kaki kubik setelah dilipat.

Pada 1995, sepeda ini mendapatkan ‘Royal Recognition’ yang merupakan penghargaan dari Ratu Inggris.

Mekanik memperbaiki sepeda Brompton di Bengkel Sepeda Good Ride Bike Cafe, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/7/2020). Permintaan jasa servis dan rakit sepeda meningkat seiring menaiknya tren bersepeda masyarakat selama masa pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan
Mekanik memperbaiki sepeda Brompton di Bengkel Sepeda Good Ride Bike Cafe, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/7/2020). Permintaan jasa servis dan rakit sepeda meningkat seiring menaiknya tren bersepeda masyarakat selama masa pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)
Berita Rekomendasi

Penghargaan ini melambungkan nama sepeda Brompton hingga 2006, saat itu laga pacu Brompton
World Championship diadakan pertama kali di Barcelona, Spanyol.

Brompton menemukan desain terbaiknya dan menjadi merk global pada 2011 lalu.

Brompton juga memproduksi sepeda lipat listrik. Bobot baterai (2,9kg) terpisah dengan sepeda listrik (13,7kg) sehingga
mudah dibawa, bahkan ditenteng sekalipun.

Baca: Bolehkah Pakai Masker Saat Bersepeda? Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Beri Trik Begini

Baca: Dibanderol Puluhan Hingga Ratusan Juta, Ini Alasan Brompton Layak Dibeli

Baca: Ketika Goweser Tergila-gila Sepeda Lipat Brompton, Tetap Nyaman untuk Touring hingga 254 Km

Komunitas Brompton Riders Bekasi (Broder) saat bersepeda di Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan
Komunitas Brompton Riders Bekasi (Broder) saat bersepeda di Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kelebihan di Balik Harga Fantastis

Apa sih kelebihan sepeda Brompton?  Berikut rangkuman Tribunnews.com dari para goweser.

1. Ringan, portable, namun memakai bahan yang kuat. Kemudahannya dapat dibawa saat bepergian
jauh menggunakan pesawat, mobil, atau transportasi lain.

2. Walau terkesan mahal, sebenarnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli Brompton jauh lebih
murah dibandingkan dengan biaya transportasi harian menggunakan transportasi lain atau alat gym,
menurut klaim perusahaan ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas