Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Viral Antrean Orang Gugat Cerai, Apa Pemicu Perceraian Saat Pandemi? Ini Kata Konsultan Keluarga

Belum lama ini antrean pemohon perceraian yang mengular di Pengadilan Agama Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat viral.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Viral Antrean Orang Gugat Cerai, Apa Pemicu Perceraian Saat Pandemi? Ini Kata Konsultan Keluarga
Lutfi Ahmad Mauludin/Tribun Jabar
Warga Bandung antre mendaftar dan sidang gugat cerai di PA Soreang Kabupaten Bandung. 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum lama ini antrean pemohon perceraian yang mengular di Pengadilan Agama Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat viral.

Secara umum, tidak hanya di PA Soreang, di beberapa daerah pun angka perceraian mengalami peningkatan.

Data menunjukan pada Juni dan Juli 2020, jumlah perceraian meningkat menjadi 57 ribu kasus.

Sebanyak 80 persen kasus gugatan cerai yang ke pengadilan agama di ajukan oleh pihak Istri.

Menurut Konsultan Keluarga dan Juga Pemerhati Sosial M Agus Syafii banyaknya kasus perceraian, dipicu masalah ekonomi.

Pengunjung Pengadilan Agama Soreang, Senin (24/8/2020)
Pengunjung Pengadilan Agama Soreang, Senin (24/8/2020) (tribunjabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Di masa pandemi ini banyak suami yang kehilangan pekerjaan seningga masalah perekonomian menjadi gangguan yang serius dalam kehidupan rumah tangga.

Berita Rekomendasi

Imbasnya istri merasa tanggung jawabnya bertambah besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang melebihi batas kesanggupan seorang istri.

Kondisi ini ditambah lagi ketika semua anggota keluarga berada di rumah selama hampir 24 jam, dimana ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca: Perceraian di Jakarta Barat Meningkat saat PSBB, Mayoritas Istri yang Menggugat Cerai

Baca: Ikut Antre Mau Cerai, Ibu Muda di Bandung Pilih Jadi Janda, Suami Selingkuh dan 2 Tahun Tak Nafkahi

Konsultan Keluarga dan Juga Pemerhati Sosial M. Agus Syafii
Konsultan Keluarga dan Juga Pemerhati Sosial M. Agus Syafii (Istimewa)

Berada di rumah terus menerus juga memicu pertengkaran lebih sering.

Suami yang berada di rumah saja dianggap tak ada kegiatan.

Kegiatan suami akhirnya lebih berorientasi kepada istri karena merasa itu hiburan.

Apalagi ditambah istri menjadi hamil, dan beban istri jadi lebih banyak di pekerjaan domestik, seperti seperti mencuci, dan menyetrika.

Hal-hal inilah yang menjadi masalah atau pemicu pertengkaran dalam rumah tangga di tengah pandemi. Puncak dari konflik akhirnya keinginan bercerai.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas