Dua Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli Pakaian Bayi
Ada beberapa pertimbangan sebelum membeli pakaian bayi. Bukan sekadar bentuk dan modelnya yang lucu dan menggemaskan.
Editor: Willem Jonata
Ada faktor pendukung lain, misalnya zat pewarna yang bisa saja luntur tanpa disadari ketika si kecil berkeringat.
Zat pewarna tadi bisa dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh bayi, baik melalui kulit maupun melalui mulut.
Ada pula zat pada kaus yang bisa terhirup si kecil yang bisa mengganggu pernapasannya.
Penting untuk para orangtua mengecek dan memastikan bahwa pakaian yang akan dikenakan pada bayi itu sudah memenuhi standar yang baik untuk pakaian anak-anak.
Obaby Indonesia misalnya. Bahan produk lokal yang menyediakan pakaian bayi tersebut menggunakan bahan 100 persen katun.
"Material dan tekstur yang lembut, lentur, dan mampu menyerap keringat sehingga nyaman digunakan oleh bayi”, tutur Founder Obaby Indonesia, Joecelind Gabriela.
Sampai saat ini Obaby Indonesia memiliki lima jenis model berbeda yang cocok bagi bayi berusia 0-24 bulan.
Di antaranya, Sleepsuit, Jumper Bodysuit, Jumper Kimono, dan Romper Bodysuit. Keempat jenis model tersebut cocok digunakan oleh bayi berusia 0-12 bulan.
Sedangkan Pajamas Set adalah model yang cocok digunakan bai bayi usia 6-24 bulan.
Produk Obaby Indonesia hadir dengan tiga ukuran yang dapat dipilih sesuai ukuran panjang, tinggi, hingga berat bayi.
Berikut tips membeli baju bayi:
1. Jangan beli dalam jumlah banyak di muka
Ketika Anda akan membeli persediaan pakaian untuk bayi saat mendekati hari kelahiran, usahakan membeli dengan jumlah cukup.
Dalam artian, tak terlalu banyak, tak juga sedikit. Belilah dengan warna ‘aman’ atau netral. Karena Anda tak tahu pasti jenis kelamin, dan warna apa yang kira-kira pas dengannya hingga hari lahirnya, kan?