Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Cegah Stunting dengan Pemenuhan Pangan Bergizi untuk Balita, Butuh Peran Media

Survei Foodbank Of Indonesia (FOI) yang dilakukan di 14 kota pada Agustus 2020, mencatat 27 persen balita belum makan dari pagi hingga siang hari

Editor: Willem Jonata
zoom-in Cegah Stunting dengan Pemenuhan Pangan Bergizi untuk Balita, Butuh Peran Media
( Shutterstock)
Ilustrasi pertumbuhan tinggi anak. 

TRIBUNNEWS.COM - Stunting masih jadi masalah di Indonesia. Berdasarkan data Risdakes 2018, atau sebelum pandemi covid-19, Indonesia memiliki 7 juta balita yang mengalami stunting.

Survei Foodbank Of Indonesia (FOI) yang dilakukan di 14 kota pada Agustus 2020, juga mencatat 27 persen balita belum makan dari pagi hingga siang hari.

Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19, kemiskinan yang bertambah, angka pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah.

Keluarga dan anak-anak yang jatuh miskin dalam waktu singkat, akan mengalami dampak berat dalam hal keamanan pangan, serta ketersediaan dan keterjangkauan bahan makanan sehat.

Peluang generasi yang hilang dalam situasi pandemi Covid-19 semakin terbuka. Tentunya masalah ini harus mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk media.

Baca juga: Menko PMK Minta Pemerintah Daerah Percepat Penanganan Stunting

Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda 2020, FOI mengadakan Bincang Media untuk mengajak media ikut secara aktif mengedukasi masyarakat terhadap isu kelaparan pada balita.

Bincang media ini dibuka oleh Dekan FTP UGM dan menghadirkan narasumber pakar dan multi stakeholder dari Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak, KPPPA.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Langkah Penanganan Stunting di Provinsi NTT

BERITA REKOMENDASI

Ada pula akademisi, termasuk dunia usaha yang diwakili oleh Frisian Flag yang memaparkan peran media di lintas sektor tersebut.

Melalui kampanye Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia Seri Ikan untuk Anak, FOI bersama Beejay Seafood akan memberikan ikan untuk 20 ribu anak di tujuh Provinsi di Indonesia.

Menurut Hendro Utomo selaku founder FOI, menuturkan  kegiatan ini merupakan upaya FOI agar terus bergerak memerangi kelaparan pada balita untuk mencapai impian Indonesia merdeka.

Hendro berharap, melalui kegiatan ini media dapat mengedukasi masyarakat untuk melalui narasi pangan yang baik demi mendukung balita yang merupakan masa depan Indonesia.

“Media bisa melakukan banyak hal untuk membantu anak-anak balita demi masa depan Indonesia dengan cara membangun kesadaran, mengangkat pentingnya narasi pangan yang baik untuk anak-anak dan mengubah perilaku yang menyebabkan 27 persen anak-anak balita kita masih menderita kelaparan”, pungkas Hendro.


Deputi Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Lenny N Rosalin mengungkapkan dalam hal tumbuh kembang anak, media juga berperan penting mengedukasi orang tua dan mengangkat isu pemenuhan hak anak atas pangan.

“Mari kita bersinergi memerangi kelaparan balita, demi kepentingan terbaik bagi 80 juta anak Indonesia yang kita cintai. Mereka masa depan kita, mereka generasi penerus bangsa”, ungkap Lenny.

Menurut Wartawan Kompas, Andreas Maryoto, bahwa media mempunyai peran menjadi motor untuk mengajak masyarakat memerangi kelaparan pada balita.

“Media mempunyai peran penting dalam masyarakat, sebagai fungsi pendidikan, media harus secara aktif melakukan edukasi untuk mewujudkan Indonesia Merdeka dari rasa lapar,” Jelas Maryoto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas