Menurunkan Berat Badan dengan Tak Makan Malam Bisa Jadi Percuma, Kalau . . .
Ada yang meyakini berhenti menyantap makanan di malam dapat membantu menurunkan berat badan sehingga maksimalkan diet.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang meyakini berhenti menyantap makanan di malam dapat membantu menurunkan berat badan sehingga maksimalkan diet.
Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkap, waktu makan tak membuat perbedaan untuk menurunkan berat badan, sepanjang kita mengonsumsi jumlah kalori yang sama.
Dalam riset ini, para peneliti mengamati 41 orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan selama 12 minggu.
Sebagian peserta mengonsumsi makanan berkalori sebelum pukul 13.00 setiap hari.
Lalu, sebagian lainnya makan makanan dengan jumlah kalori yang sama setelah pukul 17.00.
Baca juga: Daripada Harus Lakukan Diet Ketat, Coba Mulai Terapkan 5 Hal Ini untuk Menjaga Berat Badan Ideal
Selama penelitian, semua peserta sama-sama mengonsumsi makanan sehat yang sudah disiapkan sebelumnya.
Pada akhir studi, peserta dari kedua kelompok mengalami penurunan berat badan dan tekanan darah yang baik, tak terpengaruh waktu makan yang dilakukan.
Dengan demikian terbukti, makan lebih awal tidak memiliki keuntungan, demikian dikatakan penulis penelitian ini Dr Nisa Maruthur.
Maruthur adalah seorang profesor kedokteran, epidemiologi, dan keperawatan di Johns Hopkins University, Baltimore, Amerika Serikat, yang menggelar riset tersebut.
Baca juga: Bikin Perut Buncit, Jangan Konsumsi 5 Sayuran Ini Saat Melakukan Diet
"Kami kira kelompok yang dibatasi waktu akan menurunkan berat badan lebih banyak," kata Maruthur.
"Namun itu tidak terjadi. Kami tidak melihat perbedaan dalam penurunan berat badan bagi mereka yang makan sebagian besar kalori lebih awal dibandingkan di malam hari."
"Kami juga tidak melihat efek apa pun pada tekanan darah," sambung dia.
Pilihan makanan di malam hari tidak sehat?
Studi sebelumnya menemukan, makan di malam hari terkait dengan pilihan makanan yang tidak sehat.
Penelitian di bulan September mengungkap, makan saat larut malam dikaitkan dengan konsumsi lebih banyak makanan olahan dan lebih banyak kalori.
Konsumsi camilan di malam hari juga seringkali menyertakan alkohol, dan ada bukti bahwa orang dalam kondisi mabuk cenderung makan camilan yang tidak sehat dan makan berlebihan.
Tetapi menurut riset terbaru, tidak ada alasan makan larut malam menjadi tidak menyehatkan. Dalam hal penurunan berat badan, kalori masih berperan penting daripada waktu makan.
"Kami sudah bertanya-tanya apakah saat seseorang makan di siang hari memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan energi," kata Maruthur.
Ia menambahkan, sebagian besar hasil riset sebelumnya tidak mengontrol jumlah kalori. Sehingga belum jelas apakah orang yang makan lebih awal hanya mengonsumsi lebih sedikit kalori.
"Dalam studi ini, satu-satunya hal yang kami ubah adalah waktu makan," sebut dia.
Temuan ini akan dipresentasikan di American Heart Association's Scientific Sessions 2020 bulan ini.
Para peneliti juga mengumpulkan temuan lebih rinci dari penelitian tersebut, dan melihat data tentang bagaimana waktu makan dapat memengaruhi gula darah, insulin, dan hormon lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Makan Malam Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?