Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kumpulan Puisi tentang Ayah yang Mengharukan, Update di Medsos saat Hari Ayah Nasional 12 November

Simak 15 contoh puisi bertema ayah yang mengharukan. Puisi ayah ini cocok untuk update di medsos saat Hari Ayah Nasional pada 12 November.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Kumpulan Puisi tentang Ayah yang Mengharukan, Update di Medsos saat Hari Ayah Nasional 12 November
GOOGLE
Ayah dan anak perempuan. Simak 15 contoh puisi bertema ayah yang mengharukan. Puisi ayah ini cocok untuk update di medsos saat Hari Ayah Nasional pada 12 November. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kumpulan contoh puisi bertema ayah yang mengharukan.

Puisi ayah ini cocok dikirimkan untuk orangtua laki-laki atau untuk update di media sosial saat Hari Ayah Nasional.

Diketahui, kita akan merayakan Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap 12 November.

Pada tahun ini, peringatan Hari Ayah jatuh pada hari ini, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Ayah Nasional 2020, Cocok untuk Dijadikan Status Medsos pada 12 November

Baca juga: 25 Ucapan Hari Ayah Nasional 12 November, Cocok Dibagikan di Facebook, Twitter, WhatsApp, dan IG

Satu cara paling mudah menunjukkan rasa cinta kita kepada ayah adalah mengirimi pesan ucapan selamat Hari Ayah.

Agar berbeda, Anda bisa mengirim ucapan selamat Hari Ayah dalam bentuk puisi bertema ayah.

Tribunnews.com telah merangkum puisi ayah dari mypurohith.com, theinsidemag.com, titikdua.net, dan Instagram @puisiindahayah.

Berikut 15 contoh puisi bertema ayah yang menyentuh hati, kirimkan saat Hari Ayah 12 November 2020:

BERITA REKOMENDASI

1. Yang Berjiwa Tegar

Bagiku
Engkau penawar sesal di arena luas
Memberi dengan cinta
Hidup untuk kami
Berjuang untuk keluarga
Selalu terpatri dalam hati
Perjuanganmu yang penuh arti
Bangga diri ini dititipkan padamu ayah
Senyummu di hadapan kami
Mengubah segala payah
Terima kasih ayah
Akan ku jaga kebanggaanmu padaku
Hingga tiba saat anakmu tumbuh dewasa
Engkau berbesar hati melepasnya
Menjadi bagian dari diri yang lain

(Oleh Kurnia Habibah)

2. Ayah Segalanya Untukku

Ayah…
Beribu kata telah kau ucapkan
Beribu cinta tlah kau berikan
Beribu kasih tlah kau berikan
Hanya untuk anak mu

Ayah…
Kau ajarkan ku tentang kebaikan
Kau tunjukanku tentang arti cinta
Kau jelaskanku tentang makna kehidupan
Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang

Ayah…
Betapa mulianya hati mu
Kau korbankan segalanya demi anak mu
Kau banting tulang hanya untuk anak mu

Kini ku berjanji tuk semua kerja keras hanya untuk mu
Ku berjanji tuk semua kasih sayang mu
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu
Bahwa aku akan selalu menjaga mu
Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidup ku
Terimakasih ayah untuk semua kasih sayang mu

(Oleh Clara)

Ilustrasi Hari Ayah Internasional
Ilustrasi Hari Ayah Internasional (Nuheara)

3. Untukmu Ayahku

Di keheningan malam..
Datang secercah harapan…
Untuk menyambut jiwamu datang…
Sebercik harapan agar kau kembali pulang..
Hanya sepenggal kata bijak yang bisa kutanamkan…
Duduk sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air mata…
Tapi apalah daya..
Semua harapan hilanglah sirna..
Karena kau telah tiada..
Ayahku tercinta..

4. Hilang Piluku

Seandainya..
Matahari itu adalah rasa intimku dengan Ayah
Aku tak tahu bagaimana menghadirkan kembali matahari itu
Satu-satunya matahari yang terbit kemarin
Telah ditelan gerhana berkepanjangan

Apakah ini cemburu?
Entahlah.. Aku tak tahu
Aku hanya merasakan rasa memilikiku terusik oleh seseorang
Yang seharusnya tak boleh mengganggu keintimanku dengan Ayah

Tapi.. Aku tak bisa mencegahnya
Sorot langkahnya begitu yakin untuk mengambil Ayahku dari pelukanku
Jika memang aku harus membiarkanmu hilang
Tak apa..
Piluku kini mungkin akan sirna nanti..

5. Saat-saat Bersama Ayah

Waktu berjalan begitu cepat
Menikam waktu dan kenangan yang kugenggam bersama Ayah
Bermain dengan puisi biru saat aku beku
Hilang kosong di tangan, raib..

Seandainya waktu sedikit tahu
Tahu bahwa hatiku teramat menyayangi Ayah
Aku tidak akan kehilangan seperti ini
Seperti puisi kehilangan baris

Kenangan begitu banyak berputar di otakku
Saat bermain hujan saat memancing
Kenangan itu masih menyatu dengan kenyataan
Kenyataan yang tiada berhenti mempermainkanku

6. Ayah

Di setiap tetes keringatmu
Di derai lelah nafasmu
Dipenuhi kasih sayang yang luar biasa
Demi aku kau rela di sengat matahari
Hujan pun tak dapat membatasimu
untuk aku anakmu
Di setiap doamu kau haturkan segenap harapan

Ayah…
Kan kujaga setiap nasehatmu
Di setiap nafasku
Di relung hati akan kuhangatkan namamu
Akan kukobarkan semua impianmu
Hanya untuk menikmati senyumu
Di ufuk senjamu
Ayah.

(Oleh: Ratih Anjelia Ningrum)

ILUSTRASI ayah dan anak
ILUSTRASI ayah dan anak (pexels.com)

7. Pesan untuk Ayah

Langit sepi tanpa bintang
Seperti hatiku yang sepi dan gelap gulita
Angin bertiup kencang di telinga
Seperti bisikan cinta dari ayahku tersayang

Aku berdoa dalam tangis mengingat ayah
Aku teringat cerita dan nasehat dari ayah
Aku teringat kenangan-kenangan bersama ayah
Dalam doa kutitip pesan untuk ayah

Rinduku, cintaku, dan kasihku untuk ayah
Kusebut dalam doa agar malaikat menyampaikannya
Ceritaku kini, kisah hari-hariku selama ini
Kuceritakan lewat doaku untuk ayah

Semoga engkau turut mendengar ceritaku
Semoga pesanku sampai pada ayah
Tidak ada pria yang dapat menggantikan ayah
Hanya ayah yang terbaik dalam hidupku.

8. Ayah

Kerut di wajah tanda usia senja
Tak menghalangi langkah tegarmu
Mandi keringat membanting tulang
Demi kami semua keluargamu
Fajar menyingsing kau melangkah
Di senja hari baru kau kembali

Hanya ada satu tujuan mulia
Memberi sinar bahagia bagi kami
Kau memohon pada Tuhan
Berkah keselamatan untuk Ayah
Memberi rahmat dan kekuatan
Melindungi jalan kehidupannya

(Oleh Yayuk Pratiwi)

9. Ayah yang Begitu Sempurna

Ayah kau begitu sempurna
Kau adalah hembusan napasku
Kau adalah penyemangat hidupku ayah
Kau yang selalu ada di setiap kesedihan, dan bahagianya hidupku

Maaf ayah sampai saat ini aku belum membahagiakanmu ayah
mungkin dengan belajar dengan sungguh-sungguh aku dapat membahagiakanmu

Terima kasih ayah,
tanpamu aku tidak berguna di kehidupanku ini.

10. Yang Tidak Pergi

Raga dan jiwa mungkin pergi
Tapi cinta kita tidak pergi
Sayang kita tidak pernah pergi
Ada selalu di dalam hati

Cinta kami untuk ayah
Cinta yang akan selalu bersemi
Sayang kami untuk ayah
Sayang yang tiada berhenti

Ayah tidak pernah pergi
Karena cinta dan sayang ini
Ayah selalu ada bagi kami
Di dalam sanubari.

11. Lelaki Terhebat

Lelaki yang telah terbaring itu ayahku
Dia adalah lelaki terhebat yang pernah kukenal
Dia adalah lelaki terbaik yang mengayomiku
Tak pernah mengeluh meski sakit kadang dirasa

Lelaki terhebat itu adalah ayahku
Dia adalah sosok lelaki sederhana
Dia adalah sosok yang cerdas
Dia adalah tumpuan di mana kaki kami

Lelaki yang telah terbaring di sana
Ia adalah ayahku yang terhebat
Ia tidak akan membiarkanku terluka
Ia akan selalu mendampingiku

Lelaki yang telah terbaring di sana
Lelaki yang telah beristirahat bersama-Nya.
Semoga kekuatan darimu membuatku selalu bertahan
Semoga cintamu mengilhami hidupku

Nasehatmu takkan kulupa
Segala petuah hidup yang kusimpan
Lelaki terhebat itu adalah ayahku
Yang terbaik di dunia ini

12. Untuk Ayah

Ayah.
Namamu selalu kusebut di dalam doaku
Lantunan ayat suci kusampaikan untuk menemanimu
Biarlah semilir doa ini menyejukanmu di dalam peristirahatanmu
Sebagai bukti akulah anakmu yang terus merindukanmu

Ayah
Semoga pengampunan terjadi untuk dirimu
Dan surga menjadi tempat peristirahatanmu
Aku ikhlas melepas kepergianmu
Sebab ada nasihatmu menjadi tongkat bagi kehidupanku

13. Ayah
Kerinduanku berbisik dengan merdu
Ia berbicara mengenai laluku
Senyuman indah di bibirmu
Menjadi memori yang menyayat kalbu
Ayah...
Aku merindukanmu

ILUSTRASI Hari Ayah 12 November 2020
ILUSTRASI Hari Ayah 12 November 2020 (pexels.com)

14. Jalan Pulang

Berjuta-juta kasih sayang yang kau berikan
Tak akan pernah bisa terbalas dengan apapun yang ku lakukan
Meskipun tak pernah terlihat
Tapi semuanya jelas nampak dari tetes keringat

Aku tahu
Bukanlah suksesnya anakmu menjadi kaya raya yang kau harapkan
Kau pernah bilang, urusan rizki, Tuhan yang punya urusan

Sering ku temui pesan tersirat
Dari setiap obrolan jarak jauh yang kita buat
Seolah kau ingin anakmu ini mendekat
Untuk memelukmu erat

Setelah sekian lama tak berjumpa
Kutemui wajahmu terlihat berbeda
Usiamu yang sudah tua
Membuat pipimu keriput di mana-mana

Ayah
Semoga pulangku ke rumah
Dapat sedikit meringankan beban di tubuhmu yang makin payah
Meskipun mampuku hanya sekedar memulangkan kayu bakar dari kebun ke pekarangan rumah

Ayah, anakmu pulang.

15. Pada tubuh rentamu, Ayah
Ada kisah perjuangan panjang
Kelak kutulis dalam catatan kecilku; Engkau pahlawan.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas