Cuitan Larang Tanya Jenis Kelamin Bayi Baru Lahir Saat Menjenguk Ramai di Twitter, Ini Kata Psikolog
Dalam cuitannya, akun ini meminta masyarakat agar tak lagi menanyakan jenis kelamin pada bayi yang baru lahir. Ini kata psikolog.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Seperti komentar @Rinto_114: "Pada bbrp suku dan budaya, ada jenis kelamin tertentu yg diharapkan lahir dr seorang ibu."
"Jika yg lahir ternyata bukan jenis kelamin yg diharapkan oleh si ibu atau keluarga besarnya, pertanyaan jenis kelamin tsb bisa melukai."
Bahkan, ada warganet yang mempertanyakan mengapa saat ini banyak topik pembicaraan menjadi sensitif untuk dibicarakan.
"Kenapa gak boleh? Bingung ya zaman sekarang setiap topik kayaknya kok jadi sensitif banget."
"Jadi bingung mau ngobrol apa sama orang lain soalnya topik ini itu salah. Nanti nyambungnya ke mental health dll. Hufffft," balas @RAwulandari.
Ada juga warganet yang tidak memprotes Astrid, tapi memilih untuk memberikan masukan pilihan kata-kata agar tidak menyinggung perasaan keluarga si bayi.
"Kalo penasaraan tapi takut menyinggung atau kepikiran yg lain-lain, ganti aja pertanyaannya, Selamat ya, nama baby nya siapa?, easy wkwkwkk," tulis @timmymalachi.
Pendapat Psikolog
Sementara itu, menurut psikolog keluarga, Adib Setiawan SPsi MPsi pertanyaan mengenai pantas atau tidaknya seseorang menanyakan jenis kelamin pada bayi adalah hal wajar.
"Sebenarnya seseorang menanyakan jenis kelamin wajar," kata Adib saat dihubungi Tribunnews, Kamis (12/3/2021).
Umumnya, lanjut Adib, orang akan senang saat wanita telah melahirkan buah-hati.
Ia juga akan senang jika orang lain memberikan perhatian kepada keluarga dan anaknya.
Namun apabila seseorang memiliki pendapat yang berbeda, tentunya sah saja.
Hal ini tergantung dari sudut pandang masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.