Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Pikiran Rileks Baik untuk Kesehatan Fisik

Masa pandemi bukan situasi yang mudah bagi sebagian orang. Sebab, segala aktivitas serba terbatas. Tak menutup kemungkinan itu memicu stres.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Pikiran Rileks Baik untuk Kesehatan Fisik
freepik.com
Ilustrasi stres. Lama terkurung dalam rumah bisa mempengaruhi kesehatan mental. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa pandemi bukan situasi yang mudah bagi sebagian orang.

Sebab, segala aktivitas serba terbatas. Bahkan mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Tak menutup kemungkinan hal tersebut memicu stres. Bahkan depresi.

Karenanya, menurut Ketua Umum Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI), Dr. Dr. Adi W Gunawan, ST., MPd., CCH, rileks itu penting dilakukan agar lebih sehat.

Rileksi dapat mengurangi stres akibat tekanan yang diberikan selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Apa Itu Burnout? Berikut Perbedaannya dengan Stres, Tanda-tandanya, dan Cara Mengatasi

"Kalau taraf ringan itu bagus untuk bertumbuh. Karena memacu untuk beradaptasi dan memecahkan masalah. Hanya, kalau stres berat akab berakibat pada sistim tubuh,"ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Tribunnews, Rabu (16/6/2021).

Saat stres, tubuh memproduksi kortisol dan adrenalin. Hormon tersebut dilepaskan sehingga organ hati menghasilkan lebih banyak gula dalam darah (glukosa) untuk memberi energi pada tubuh.

Ilustrasi stress
Ilustrasi stress (Freepik)
Berita Rekomendasi

Tidak mengapa jika hormon tersebut tidak diproduksi secara berlebihan. 

Namun jika berlebihan, jantung dapat berdetak lebih cepat sehingga membuat pembuluh darah yang menuju ke otot besar dan jantung melebar.

Jangka panjangnya dapat menyebabkan hipertensi, serangan jantung, dan stroke.

Karenanya, menurut Adi, rileks amat dibutuhkan. Sebab dapat menjaga kesehatan fisik dengan menurunkan laju napas, jantung, dan tekanan darah.

Selain itu juga dapat memperbaiki fungsi pencernaan, menurunkan kadar hormon stres dalam darah, serta mengurangi ketegangan dan nyeri otot.

Agar proses rileksasi berhasil menurut adalah menargetkan fisik untuk pertama kali. Menurut pemaparannya, ketika fisik telah rileks, maka pikiran pun turut menyertainya. 

"Pikiran dan fisik saling terhubung. Pertama yang ditargetkan menenangkan fisik. Karena lebih murah menenangkan fisik karena lebih real dan bisa disentuh. Kalau fisik rileks, pikiran ikut rileks," katanya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas