Selama Pandemi Covid-19, Penggunaan Make Up Berkurang, Masyarakat Beralih ke Skincare
Beauty Enthusiast, Jovie Adhiguna produk skincare yang paling banyak digunakan adalah sunscrine
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pandemi Covid-19 telah membuat perilaku setiap orang berubah. Satu di antaranya adalah penggunaan make up.
Kebiasaan baru selalu mengenakan masker saat beraktivitas membuat sebagian orang mengubah cara merias diri. Yang tadinya ber-make up selengkap mungkin, kini justru punya konsep minimalis.
Menurut Beauty Enthusiast, Affi Asegaf, salah satu satu survey yang ia kerjakan bersama tim menunjukkan hal yang baru dari sisi kecantikan.
Ternyata telah ada suatu perubahan sebelum dan setelah pandemi. Menariknya, untuk kecantikan, orang memang mengurangi make up.
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah: Pemerintah Upayakan Kesempatan Kerja Setara untuk Penyandang Disabilitas
Produk make up yang digunakan pun berkurang. Namun di sisi lain, penggunaan skincare meningkat.
"Fashion lebih memilih treatment sendiri di rumah itu meningkat. Kebalikannya, waktu survei, masih tetap menjalankan skincare rutin mereka seperti biasa, bahkan bertambah,"ungkapnya pada acara Weekend Festival yang diadakan Kompas, Rabu (22/12/2021).
Di sisi lain, produk skincare yang paling banyak digunakan adalah sunscrine. Hal ini diungkapkan oleh Beauty Enthusiast, Jovie Adhiguna.
Dan ternyata tidak hanya untuk melindungi sinar matahari, bagi Jovie sunscrine punya manfaat lain yang tidak pernah disadari. Yaitu melindungi paparan sinar biru dari layar gawai dan laptop
"Skincare paling sering dibutuhkan, kalau aku pribadi produk yang malah aku pakai sunscrine. Meski di rumah aja, sunscrine tidak lupa dipakai. Aku bekerja di handphone dan blu-ray, diperlukan perlindungan dengan sunscrine," kata Jovie menambahkan.