Survei Watsons: 50 Persen Wanita Asia Kurang Percaya Diri di Tempat Kerja
Tingkat kepercayaan diri wanita paling rendah di Hong Kong, diikuti oleh Thailand, Singapura, Filipina, Indonesia, dan Cina.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menjelang International Women’s Day, Watsons merilis hasil survei regional dari Women's Confidence Survey in Asia.
Hasilnya ada empat temuan utama: Pertama, sekitar 50 persen wanita merasa tidak percaya diri.
Kedua sekitar 50 persen tidak merasa puas dengan kemajuan karir mereka.
Ketiga, sebagian besar wanita merasa sulit untuk mengurus pekerjaan dan keluarga, lebih dari 70 persen menganggapnya sebagai tantangan untuk menyeimbangkan dua peran.
Serta keempat dukungan mentoring dan seminar tentang manajemen stres dan kesuksesan karir adalah dukungan utama yang dibutuhkan wanita.
"Survei tentang kepercayaan diri wanita di Asia ini untuk mengetahui jenis dukungan yang dibutuhkan wanita agar merasa lebih
percaya diri dan membantu mereka menjadi versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri," kata CEO A.S. Watson Asia & Eropa Malina Ngai dalam kegiatan virtual, Senin (7/3/2022).
Survei Women's Confidence Survey in Asia telah dilakukan dengan lebih dari 3.100 wanita berusia 20-29 di enam negara termasuk Cina, Hong Kong, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Baca juga: Puluhan Pekerja Migran Asal Bali Pulang dari Ukraina
Responden diminta untuk menilai tingkat kepercayaan diri mereka dan hal-hal apa saja yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Survei menunjukkan, mayoritas dari semua wanita di Asia tidak percaya diri terhadap diri mereka sendiri di tempat kerja dan dalam kehidupan sehari-hari.
Tingkat kepercayaan diri wanita paling rendah di Hong Kong, diikuti oleh Thailand, Singapura, Filipina, Indonesia, dan Cina.
Survei lebih lanjut mengungkapkan bahwa tetap sehat luar dan dalam, serta mendapatkan pengakuan dari rekan kerja adalah kunci untuk membantu wanita mendapatkan kepercayaan diri.
Dalam hal tempat kerja, hasilnya menunjukkan, hampir setengah dari wanita tidak merasa puas dengan kemajuan karir mereka, dengan tingkat kepuasan paling rendah di Hong Kong di antara semua pasar.
Hampir setengah dari responden merasa stres di dalam lingkungan kerja dengan gender yang tidak seimbang dan menganggap bahwa kesetaraan gender penting di tempat kerja untuk membuat wanita merasa baik dan nyaman.
Lebih dari 30 persen tidak memiliki cukup dukungan dari perusahaan mereka.
Dukungan teratas yang mereka cari adalah dukungan mentoring, seminar tentang manajemen stres dan kesuksesan karir, serta acara-acara networking.
Selain itu, perubahan sosial di pasar Asia yang berarti lebih banyak wanita berpendidikan tinggi tetapi tidak mendapatkan dukungan yang tepat
dalam memajukan karir mereka.
Sebagian besar wanita merasa sulit untuk menonjol di tempat kerja sekaligus mengurus keluarga dan 76 persen dari mereka menganggap itu adalah tantangan dalam menyeimbangkan peran keduanya.
Ngai melanjutkan, survei menunjukkan tempat kerja yang adil, mendukung, dan family-friendly adalah hal yang dibutuhkan wanita saat ini.
"Kami ingin mengarah kearah sana dengan memberi contoh. Watsons yang telah beroperasi di 11 pasar di Asia, dengan 77 persen wanita dari 63.000 tenaga kerja kami," kata Ngai.
Watsons mendorong lebih banyak perusahaan untuk bergabung dalam merumuskan kebijakan untuk mendukung dan memberdayakan perempuan,
terutama membantu para ibu yang bekerja untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.