Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Surat Al Quraisy Ayat 1-4, Dilengkapi dengan Bacaan Arab, Latin dan Tafsir Singkat

Surat Al Quraisy ayat 1-4: Suku Quraisy penjaga Ka'bah. Surat ke-106 Al-Quran. Bacaan Arab dan latin, terjemahan bahasa Indonesia dan tafsir singkat

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Surat Al Quraisy Ayat 1-4, Dilengkapi dengan Bacaan Arab, Latin dan Tafsir Singkat
Freepik
Ilustrasi Al-Quran - Surat Al Quraisy ayat 1-4: Suku Quraisy penjaga Ka'bah. Surat ke-106 Al-Quran. Bacaan Arab dan latin, terjemahan bahasa Indonesia dan tafsir singkat. 

Sehingga timbullah suatu kebiasaan dan kegemaran untuk berniaga yang menghasilkan banyak rezeki.

Mereka sangat menghormati Ka'bah, terutama setelah peristiwa pasukan gajah yang binasa oleh kemurkaan Allah.

Pengaruh positif dari perbuatan menjaga dan merawat Baitullah, mendatangkan berkah, sehingga mereka rela bepergian untuk berniaga sambil menjaga Baitullah.

Jika tidak demikian akan berkuranglah sumber-sumber rezeki mereka sebab negeri mereka bukanlah tanah yang subur.

Baca juga: Doa Agar Terlepas dari Kesulitan, Doa Nabi Yunus dalam Surat Al Anbiya Ayat 87

3. Ayat 3

Mereka pergi berniaga tiap tahun dengan aman dan sentosa.

Oleh karena itu maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini, yaitu Ka'bah.

BERITA TERKAIT

Pengabdian mereka hakiki dan tidak mempersekutukan-Nya, sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah mereka terima.

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan orang-orang Quraisy agar mereka menyembah Tuhan Pemilik Ka'bah.

Allahtelah menyelamatkan mereka dari serangan orang Ethiopia yang bergabung dalam tentara gajah.

Sudah seharusnya mereka hanya menyembah Allah dan mengagungkan-Nya.

4. Ayat 4

Hendaklah mereka menyembah Tuhan Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar, memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.

Terpenuhinya kebutuhan akan makanan dan rasa aman merupakan dua prasyarat penting yang menjamin kesejahteraan suatu masyarakat.

Kemudian, Allah menjelaskan sifat Tuhan Pemilik Ka'bah yang disuruh untuk disembah itu, yaitu Tuhan yang membuka pintu rezeki yang luas bagi mereka dan memudahkan jalan untuk mencari rezeki itu.

Jika tidak demikian, tentu mereka berada dalam kesempitan dan kesengsaraan.

Allah mengamankan jalan yang mereka tempuh dalam rangka mereka mencari rezeki, serta menjadikan orang-orang yang mereka jumpai dalam perjalanan senang dengan mereka.

Mereka tidak menemui kesulitan. Kalau tidak, tentu mereka selalu berada dalam ketakutan yang mengakibatkan hidup sengsara.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Al Quran

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas