Orangtua Mendongeng Bisa Picu Keterampilan Literasi dan Imajinasi Anak
Anak, terutama di usia dini adalah peniru ulung. Maka penting orangtua memberi pendidikan yang dapat mengembangkan perilaku positif pada anak.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Optimalisasi pendidikan anak bagi orangtua di era digital perlu ditingkatkan kembali mengingat era saat ini gadget sudah membuat banyak anak terutama di Indonesia menjadi ketergantungan.
Orangtua perlu menyiasati hal ini dengan mengkombinasikan kedua hal tersebut, terlebih lagi orangtua menjadi guru pertama bagi anaknya dan anak terutama di usia dini itu peniru ulung.
Ia akan meniru apa yang dilihat, dirasakan, dan didengar dari lingkungannya karena belum mengetahui batasan benar atau salah, baik atau buruk serta pantas atau tidak pantas.
Baca juga: Dongeng Gagak Sang Pembohong, Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 2 SD Halaman 129
Karena itu, masa usia dini anak adalah masa yang tepat bagi orangtua untuk memberikan pendidikan yang membantu mengembangkan perilaku positif anak.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengoptimalisasikan pendidikan anak adalah dengan cara mendongeng.
Kenapa mendongeng? Karena dengan orangtua mendongeng atau bercerita, anak dapat mengembangkan keterampilan literasi dan memicu imajinasi mereka, serta menciptakan kenangan yang bertahan seumur hidup.
Menurut Abdul Muis, salah satu pendongeng yang telah malang melintang di dunia dongeng, berpendapat bahwa dengan mendongeng akan meningkatkan pondasi keluarga, terutama jika kedua orang tua telah memiliki semangat akan hal tersebut.
“Insyallah pondasi dari anak-anak akan semakin kuat karena mereka akan mendapat pesan positif yang diulang-ulang dari orangtua, nanti akan menjadi generasi terbaiknya.
Kalau kita sebarluaskan, tidak hanya di keluarga saja tapi manfaatnya bisa untuk seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya saat ditemui di acara Pengumuman Peserta Lomba Video Story Telling Online ‘Kami Sadar Gizi, Siap Bersaing di Era Globalisasi, Sabtu (14/5/2022).
Baca juga: Edukasi Anak untuk Kelola Sampah Sejak Dini di Rumah Lewat Buku Dongeng
Abdul Muis juga menjadi pemenang terbaik lomba tersebut untuk kategori Instagram.
Ia mengangkat tema ‘Waspada Pangan Tinggi Kandungan Gula, Fakta pemanis pada minuman.
Kak Muis, begitulah sapaannya, memilih tema tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini dikarenakan ia perlu menyuarakan apa yang sudah lama menjadi keresahannya terutama pada orang tua, yaitu konsumsi gula yang berlebihan pada anak.
Bukan tanpa sebab, ia memiliki 3 orang anak yang gemar jajan makanan dan minuman yang manis pula.
"Cara mendongeng menjadi cara yang tepat untuk menyampaikan edukasi tersebut. Anak-anak pun dapat menyaksikan dari gadget-nya, dan menjadi tontonan yang baik bagi mereka," katanya.
Ditambahkan dengan mengikuti lomba video story telling ini, sebenarnya saya mendapat dua keuntungan.
"Pertama, saya bisa menyampaikan edukasi terkait tema tersebut kepada anak saya dan kedua, saat video ini saya ikutsertakan ke lomba, masyarakat terutama anak-anak dapat menontonnya dan menjadi edukasi bagi mereka dengan cara yang asyik yaitu mendongeng," katanya.
Ia juga berharap bahwa dari lingkungan terdekatnya, yaitu anak-anaknya agar sadar akan gizi dan bahaya konsumsi gula yang berlebihan.