Keutamaan Mati Syahid dan Golongan yang Termasuk di Dalamnya
Berikut ini keutamaan dan golongan seseorang yang meninggal dalam keadaan mati syahid.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah keutamaan dan golongan seseorang yang meninggal dunia dalam keadaan mati syahid.
Dalam istilah Islam, mati syahid merupakan seorang muslim yang meninggal ketika berperang atau berjuang di jalan Allah.
Terutama dalam membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
Menurut Pengelola Sekolah Kuttab Al Fatih Malang, Muhammad Furqan, ada beberapa keutamaan seseorang yang meninggal atau mati syahid.
Di antaranya dosanya akan diampuni segera setelah kematiannya hingga dijaga dan dihindarkan dari siksa neraka.
Baca juga: Keadaan Eril Dinyatakan Syahid Akhirat, Keluarga Ridwan Kamil: Upaya Pencarian Tetap Dilakukan
"Jadi memberi syafaat 70 anggota keluarganya di akhirat nanti. Pertama, dosanya akan diampuni segera setelah kematiannya," ucap kepada Tribunnews.com, Sabtu (4/6/2022).
"Kedua, segera diperlihatkan tempat tinggalnya di surga. Ketiga, dijaga dan dihindarkan dari siksa neraka, tetap dijaga dalam keadaan aman dan terhindar dari rasa takut ketika dibangkitkan dari kubur," imbuhnya.
Keempat, kata Furqan, diberi mahkota kemuliaan yang luar biasa indahnya.
Kelima, dinikahkan dengan 72 bidadari.
Keenam, diberikan hak untuk memberi syafaat yang bisa mengeluarkan dari neraka dan memasukkan ke surga terhadap 70 orang anggota keluarganya
Lebih lanjut, Furqan menjelaskan, Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.”
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sementara itu, Ketua MUI kota Mojokerto, KH. Rofi’i menjelaskan terkait jenis mati syahid.