Stres Bisa Picu Munculnya Jerawat, Ketahui Cara Mengantisipasinya
Peningkatan stres dapat memicu perubahan hormonal yang hanya memperburuk jerawat.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada macam-macam jenis jerawat diantaranya jerawat hormon, jerawat bakteri, dan jerawat stres.
Jerawat hormon di sebabkan karena adanya peningkatan kadar androgen sehingga memicu munculnya jerawat.
Kemudian jerawat bakteri adalah jerawat yang timbul karena kurangnya kebersihan pada kulit wajah.
Sedangkan jerawat stres dipicu oleh produksi minyak yang meningkat seiring dengan naiknya hormon kortisol.
Dilansir dari Byrdie, menurut Dr. Hart ada cara yang bisa kita gunakan untuk membedakan antara jerawat hormonal dan jerawat stres dengan melacak pemicunya.
Misalkan jerawat stres akan lebih sering timbul ketimbang jerawat hormonal yang siklusnya bulanan.
Cara membedakan keduanya adalah dilihat dari tata letaknya.
Baca juga: Selain Bisa Atasi Jerawat, Ini Manfaat Lain dari Tamanu Oil bagi Kulit
"Letak jerawat stres bisa timbul dimana-mana dan bermacam-macam sedangkan jerawat hormonal akan tumbuh di tempat yang sama dengan jenis yang sama," kata Hart.
Dikatakannya, jerawat menstruasi atau jerawat hormonal muncul ditempat yang sama berulangkali dan menjadi sangat kronis karena mereka menumpuk begitu banyak minyak selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu,” paparnya.
Menurut tinjauan penelitian tahun 2017 di The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology berjudul "Emerging Issues in Adult Female Acne," sebuah kuesioner yang divalidasi oleh dokter kulit sendiri dari 3.305 perempuan berusia 25 hingga 40 tahun di Prancis mengungkapkan munculnya jerawat pada orang dewasa dilaporkan oleh 41 persen perempuan, stres terdaftar sebagai faktor pemicu timbulnya jerawat.
Lantas, bagaimana sebenarnya stres berhubungan dengan penyebab noda di wajahmu? Stres emosional memicu peningkatan pelepasan hormon stres kortisol.
Menurut Mayo Clinic, ketika ditingkatkan, kortisol memicu respons sistemik di dalam tubuh yang berpotensi untuk "mengubah respons sistem kekebalan dan [menekan] sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan proses pertumbuhan."
Kortisol juga merupakan kunci penyebab stres berjerawat. Ketika kadar kortisol meningkat, hal itu mengganggu kadar hormon yang mengatur keseimbangan sebum dan mengakibatkan pori-pori tersumbat dan munculnya jerawat.