Serba-serbi Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Perjalanan Suci Rasulullah ke Sidratul Muntaha
Serba-serbi Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Isra Miraj adalah pertemuan suci Rasulullah ke Sidratul Muntaha bertemu Allah SWT dan menerima wahyu salat.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Peristiwa Isra dimulai dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina.
Baca juga: 20 Ucapan Selamat Isra Miraj 2023 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
Salat 2 Rakaat bersama Nabi Pendahulu
Ketika Nabi Muhammad SAW sampai di Masjid Al-Aqsha, Rasulullah terlebih dahulu salat dua rakaat bersama seluruh nabi dan rasul terdahulu serta malaikat-malaikat.
Nabi Muhammad SAW menjadi imam salat.
Sebelum mendapat perintah wajib untuk salat lima waktu secara langsung dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah mendapat perintah salat saat pertama menerima wahyu dari Jibril.
“Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan shalat,” (HR Ahmad dan Ad-Daraquthni).
Pertemuan Rasullah dengan Nabi Pendahulu
Dari Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW dibawa naik oleh Buroq menembus tujuh lapis langit hingga ke Sidratul Muntaha.
Dalam perjalanan di lapisan langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan arwah para Nabi dan Rasul terdahulu, dikutip dari MUI.
Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Adam AS, di langit kedua bertemu Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS, dilangit ketiga bertemu Nabi Yusuf AS, di langit keempat bertemu Nabi Idris AS.
Kemudian, di langit kelima bertemu Nabi Harun AS, dilangit keenam bertemu Nabi Musa AS dan dilangit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim AS yang sedang bersandar di Baitul Ma’mur, suatu tempat di langit ketujuh yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat.
Nabi Muhammad SAW kemudian terus naik ke Sidratul Muntaha.
Baca juga: Apa yang Ada di Langit Ketujuh? Sidratul Muntaha Jadi Tempat Terakhir Nabi Muhammad saat Isra Miraj
Perjalanan Bertemu Sang Pencipta
Dalam peristiwa Miraj, Nabi Muhammad SAW ingin naik satu tingkatan langit lagi, yaitu Sidratul Muntaha.