Serba-serbi Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Perjalanan Suci Rasulullah ke Sidratul Muntaha
Serba-serbi Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Isra Miraj adalah pertemuan suci Rasulullah ke Sidratul Muntaha bertemu Allah SWT dan menerima wahyu salat.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Namun, malaikat Jibril tidak bisa mengantarkan lebih dari langit ke tujuh karena nantinya ia akan terbakar oleh Nur dari Allah SWT yang sangat terang.
Isra Mi’raj menjadi puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik).
Dr Jalaluddin Rakhmat, mengatakan salah satu momen penting dari peristiwa Isra Mi’raj yaitu saat Rasulullah SAW berjumpa dengan Allah SWT, dikutip dari Kemenag.
Dengan penuh hormat Rasul berkata, “Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah."
(Segala penghormatan, kemuliaan, dan keagungan hanyalah milik Allah saja)
Allah SWT pun berfirman, “Assalamu’alaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh”.
Perintah Wajib untuk Salat 5 Waktu
Saat berada di Sidratul Muntaha, Allah SWT mewajibkan salat 50 waktu dalam sehari semalam kepada umat Nabi Muhammad SAW, dikutip dari MUI.
Ketika Nabi Muhammad SAW baru turun sampai di langit keenam, beliau bertemu dengan Nabi Musa.
Nabi Musa bertanya, “Apa yang Tuhanmu wajibkan kepada umatmu?”
Nabi Muhammad SAW menjawab, “Salat 50 waktu dalam sehari semalam.”
“Kembalilah dan minta keringanan kepada tuhanmu, karena sungguh umatmu tidak akan sanggup melakukannya” kata Nabi Musa.
Kemudian, kembalilah Nabi Muhammad SAW menemui Allah SWT untuk meminta keringanan sampai berkali-kali sehingga salat 50 waktu tersebut menjadi lima waktu dalam sehari semalam.
Perintah salat ini adalah satu-satunya wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT secara langsung, tanpa perantara malaikat Jibril.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.