Pico Laser Masih Jadi Trend Kecantikan Global, Apa Itu Pico Laser?
Penggunaan pico laser dalam dermatologi pada awalnya difokuskan untuk mengoptimalkan penghapusan tato yang tidak diinginkan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Terkait pantangan bagi para pasien yang menjalani treatment ini, Celebrity Doctor satu ini menuturkan bahwa pada dasarnya tidak ada hal yang menjadi pantangan bagi mereka yang telah melakukan pico laser.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah pasien melakukan treatment ini.
Pertama, mereka harus menggunakan krim anti iritasi, karena kulit kemungkinan menjadi sensitif sesaat setelah melakukan laser.
"Nggak ada sama sekali, tapi memang disarankan ada pakai anti iritasi dulu, karena habis laser kan kulit kemungkinan sensitif," tutur dr. Ekles.
Kemudian, jangan terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan atau di tempat yang terpapar sinar matahari cukup menyengat.
Namun jika ada hal yang memang mengharuskan pasien melakukan aktivitas outdoor, ia menyarankan mereka untuk menggunakan sunscreen sebelum memulai aktivitas.
"Jangan dulu banyak kena udara yang panas banget, tapi ada kan orang yang memang aktivitasnya di outdoor, ya disarankan pakai sunscreen," kata dr Ekles.
Sementara untuk menjaga agar hasil treatment lebih maksimal, dr Ekles mengatakan bahwa pasien sebaiknya melakukan konsultasi mengenai kulitnya ini satu bulan sekali.
Nantinya dokter akan memberikan treatment lanjutan dengan ditambah penggunaan krim penunjang agar kondisi kulit mencapai harapan yang diinginkan.
"Sebulan sekali disarankan untuk pico laser, terus di-maintain dengan krim, lama-lama laser lebih dijarangkan," papar dr Ekles.
Sementara itu, artis sekaligus Presenter cantik Cut Tari mengakui bahwa seiring bertambahnya usia, tentu dirinya semakin memerlukan perawatan pada kulitnya.
Terlebih profesinya sebagai public figure mewajibkannya untuk selalu tampil cantik dan menarik dalam setiap aktivitas.
"Dengan bertambahnya usia kan semua perempuan ingin lebih ageless lagi ya, nggak menutup kemungkinan suatu saat saya ingin mencoba botox, filler dan sebagainya," jelas Cut Tari.
Tari mengatakan bahwa ia merupakan tipe orang yang takut untuk 'coba-coba' treatment.