Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Pico Laser Masih Jadi Trend Kecantikan Global, Apa Itu Pico Laser?

Penggunaan pico laser dalam dermatologi pada awalnya difokuskan untuk mengoptimalkan penghapusan tato yang tidak diinginkan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pico Laser Masih Jadi Trend Kecantikan Global, Apa Itu Pico Laser?
Tribunnews/Fitri Wulandari
Dokter Kecantikan sekaligus Pemilik Ekle's Clinic, dr. Eklendro Senduk, D. AAAM, M.Kes., atau akrab disapa dr. Ekles (kanan) bersama artis Cut Tari (kiri) di sela peluncuran Ekle's Clinic di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (29/4/2023). 

Namun jika telah merasa cocok pada treatment tertentu, ia pun akan kembali melakukannya, satu di antara beberapa treatment yang mencuri perhatiannya adalah pico laser.

"Buat aku, perawatan itu penting ya, cari dokter yang tepat itu penting, kadang kita mau coba-coba tapi buat apa, dan aku orangnya nggak berani coba-coba. Jadi ketika aku dapat yang tepat, aku memang loyal, jadi ketika aku cocok ya aku akan balik lagi," kata Cut Tari.

Siapa kandidat yang dapat menjalani treatment ini?

dr Ekles menyampaikan bahwa prosedur treatment ini aman untuk semua jenis dan warna kulit.

Namun biasanya usia pasien di atas 12 tahun, karena wanita Indonesia cenderung mengalami pubertas pada usia 12 tahun setelah masa pubertas.

"Saat usia 12 tahun, sebenarnya kukit dewasa itu khususnya wanita yang sudah datang pubertas atau audah datang bulan, rata-rata orang Indonesia itu 12 tahun ke atas, itu sudah dikatakan kulit dewasa sebenarnya, jadi sudah bisa di treatment," jelas dr Ekles.

Sementara untuk mereka yang ingin melakukan pembentukan wajah, harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kecantikan.

BERITA TERKAIT

Termasuk jika ingin mengubah bentuk hidung menjadi lebih tinggi seperti artis Korea.

"Kalau pembentukan wajah memang tergantung , memang ada orang-orang tertentu yang ingin 'hidung saya kayak artis Korea', tapi ini harus diperiksa dulu dengan seksama, bukannberaeti tidak boleh tapi harus diperiksa dulu," pungkas dr. Ekles.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas