Perlukah Mencuci Beras sebelum Memasaknya? Ini Kata Pakar Kuliner
Perlukah beras dicuci? Beberapa menyebut mencuci beras dapat menghilangkan kandungan gizi di dalamnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Sebaliknya, para peneliti menunjukkan bahwa kelengketan itu bukan karena pati permukaan (amilosa) melainkan pati berbeda disebut amilopektin yang tercuci dari butiran beras selama proses pemasakan.
Jumlah yang tercuci berbeda antara jenis butir beras.
Baca juga: 7 Manfaat Beras Merah untuk Kesehatan: Dapat Mengontrol Diabetes
Jadi, jenis berasnya - bukan dicuci atau tidaknya - yang perlu diperhatikan jika ingin beras yang lengket.
Pada penelitian ini, beras ketan paling lengket, sedangkan beras medium dan beras melati kurang lengket dan juga lebih keras seperti yang diuji di laboratorium.
Alasan perlunya mencuci beras
Secara tradisional beras dicuci untuk menghilangkan debu, serangga, batu-batu kecil, dan sekam yang tersisa dari proses penggilingan beras.
Ini mungkin masih penting untuk beberapa wilayah di dunia yang pemrosesannya tidak begitu ketat.
Ketika ditemukan banyaknya penggunaan plastik dalam rantai pasokan makanan, mikroplastik pun terdeteksi dalam makanan kita, termasuk beras.
Proses pencucian telah terbukti membilas hingga 20 persen plastik dari beras mentah.
Studi yang sama ini menemukan, bahwa terlepas dari kemasan (plastik atau kantong kertas) tempat Anda membeli beras, kandungan mikroplastiknya sama.
Para peneliti juga menunjukkan, plastik dalam nasi instan (pra-masak) ditemukan empat kali lipat lebih tinggi daripada nasi mentah.
Jika Anda membilas beras instan terlebih dahulu, Anda dapat mengurangi plastik hingga 40 persen.
Beras juga diketahui mengandung kadar arsenik yang relatif tinggi karena tanaman menyerap lebih banyak arsenik saat tumbuh.
Mencuci beras terbukti menghilangkan sekitar 90 persen arsenik, tetapi juga menghilangkan sejumlah besar nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kita, termasuk tembaga, besi, seng, dan vanadium.