Anies Baswedan Siap Capres 2024, Boni Hargens: Terlalu Mesra dengan Kelompok Garis Keras
Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan Gubernur DKI Anies Baswedan terlalu mesra dengan kelompok garis keras.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlalu mesra dengan kelompok garis keras.
Hal itu menanggapi pengakuan Anies Baswedan yang menyatakan siap maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Awalnya, Boni Hargens menyebut Anies Baswedan merupakan satu di antara tokoh potensial di Indonesia apalagi Partai NasDem telah mengumumkannya sebagai bakal capres di 2024.
Namun, Boni Hargens menuturkan sejak 2017 dinamika politik identitas terus menguat hingga saat ini.
"Dan Pak Anies Baswedan salah satu tokoh yang dihasilkan secara sempurna oleh gerakan populis sayap kanan ini," kata Boni Hargens di Jakarta, Sabtu (17/9/2022).
Boni Hargens menjelaskan akan lebih rumit jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu maju dalam kontestasi pilpres 2024.
"Kenapa? Karena politik identitas akan menjadi strategi mainstream di dalam pemilu 2024," ujar Boni.
Menurutnya, politik identitas akan menjadi ancaman bagi masa depan bangsa Indonesia.
"Maka kami dengan segala hormat kepada Pak Anies bahwa beliau adalah seseorang yang punya integritas, seseorang yang cerdas, smart dan juga mungkin punya semangat nasionalisme tetapi terlalu mesra dengan kelompok garis keras," ungkapnya.
Baca juga: Tanggapan PDIP, PAN hingga Demokrat saat Anies Baswedan Menyatakan Siap Jadi Capres 2024
Lebih lanjut, Boni Hargens menambahkan kemesraan dengan kelompok garis keras tersebut hingga kini belum bisa dipertanggungjawabkan Anies Baswedan.
"Sehingga kami menilai majunya Pak Anies nanti di pilpres 2024 sebagai suatu potensi persoalan bagi demokrasi dan ideologi negara kedepan," imbuhnya.