Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru menyatakan mayoritas masyarakat puas terhadap kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Menanggapi survei ini, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS Suhud Aliyudin menyebut hasil survei LSI merupakan bukti bahwa warga ibu kota merasakan dan mengakui suksesnya Anies Baswedan menjalankan tugas kepala daerah.

Menurutnya bekal kesuksesan memimpin DKI bisa jadi modal Anies untuk menuju kontestasi calon presiden 2024.

“Saya kira keberhasilan Pak Anies bisa menjadi bekal untuk kontestasi sebagai calon presiden (capres) 2024 mendatang,” kata Suhud saat dikonfirmasi, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Ada Sebagian Program Prioritas yang Belum Tuntas di Era Anies Baswedan, Surya Tjandra Angkat Bicara

Pasalnya kata Suhud, DKI Jakarta merupakan miniatur Indonesia yang berisi kompleksitas dan keberagaman kehidupan.

Jakarta juga dinilai sebagai etalase Indonesia, dan jadi salah satu barometer bagi dunia internasional dalam memandang Indonesia.

“Keberhasilan mengelola Jakarta berpotensi besar untuk dapat mengelola Indonesia ke arah yang lebih baik,” tuturnya.

Sementara itu, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyebut kinerja positif Anies di ibu kota mencerminkan PKS tak salah pilih saat mengusung Anies di Pilkada DKI 2017 silam.

Dengan rekam jejak yang mentereng, Kholid menilai cukup jadi modal politik Anies untuk naik kelas memimpin negara.

“Saya kira itu (tekan jejak yang baik) akan menjadi modal politik yang luar biasa untuk beliau bisa naik kelas menjadi pemimpin Indonesia,” ujar Kholid.

Sebagai informasi, hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan mayoritas warga Jakarta puas terhadap kinerja Anies-Riza.

Sebanyak 80,9 persen publik di DKI menyatakan puas atas kinerja Gubernur.

Penilaian warga Jakarta terhadap mantan wakil gubernur Riza Patria pun positif meski tak setinggi Anies Baswedan. Sebanyak 61,7 persen masyarakat ibu kota puas atas kinerja Riza.

Survei LSI dilakukan pada 8-14 Oktober 2022 dengan populasi survei merupakan seluruh warga Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilu yaitu mereka yang berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Jumlah sampel 610 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.